Pakpak Bharat Galakkan Penanaman Cabai Untuk Tekan Laju Inflasi

Sebarkan:
PAKPAK BHARAT | Komoditi cabai merah yang menjadi salah satu komoditi paling berpengaruh dalam inflasi, menjadi poin yang dikonsentrasikan dengan penggalakan penanaman si buah ‘pedas’ ini demi mengendalikan laju inflasi. Hal tersebut yang menjadi perhatian Pemkab Pakpak Bharat yang dijajaki melalui kerjasama dengan Bank Indonesia untuk melakukan penanaman cabai merah secara lebih menyeluruh.

Peresmian dan launching Klaster Cabai Merah Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara dilaksanakan di Dusun Maneas milik Gabungan Kelompok Tani Ulu Laena, Desa Ulu Merah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, pada Jumat pagi (22/11) di lahan demplot seluas 2,5 Ha.

Pj. Bupati Pakpak Bharat, Dr. H. Asren Nasution, MA, sangat mengapresiasi sinergitas dan kerjasama ini yang sama sekali tidak menggunakan dana APBD. “Inilah wujud nyata komitmen Bank Indonesia akan kepedulian pada masyarakat”, ucapnya di hadapan Ka. Perwakilan BI, Wiwiek Sisto Widayat, beserta jajarannya, Wakil Ketua DPRD, Mansehat Manik, SE, M.Pd, Penemu Formula MA-11, Dr. Nugroho Widiasmadi, para pejabat lingkup Pemkab Pakpak Bharat, Kepala Desa Ulu Merah dan Lae Langge Namuseng, serta masyarakat yang hadir.

Pj. Bupati menuturkan bahwa masyarakat masih membutuhkan pendampingan dalam segala hal, termasuk urusan pertanian. “Berangkat dari keterbatasan yang ada, kami menilai peran BI sangat besar dalam hal ini, dan upaya strategis kami untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani, disambut baik oleh Bank Indonesia”, tambah Asren Nasution.

Kepada para petani, Pj. Bupati berharap hal ini juga menjadi motivasi untuk bangkit dan lebih baik lagi dalam urusan pertanian. “Wujud keikhlasan tanpa pamrih ini membuat kita semakin bersemangat dalam membangun, bangkit dan semakin bermartabat”, sambungnya dan menegaskan bahwa apa yang dilakukan hari ini menjadi pilot project untuk seluruh wilayah di Kabupaten Pakpak Bharat serta meminta agar amanah yang diberikan ini benar-benar dijaga.

Sementara itu, Ka. Perwakilan BI mengutarakan bahwa strategi penanaman cabai merah ini adalah memerangi hal buruk dari inflasi. “Dengan pengendalian inflasi melalui penanaman cabai merah ini akan membuat petani lebih sejahtera”, jelasnya dan menambahkan bahwa pendampingan yang dilakukan Bank Indonesia di Kabupaten ini selama 3 tahun seraya berharap komitmen dari pemimpin wilayah, yaitu para Kepala Desa, Camat dan Bupati untuk menjadikan apa yang dilakukan hari ini sebagai perhatian utama. “Berhasil atau tidaknya demplot ini semua berada di tangan petani”, pungkasnya.

Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding antara Pemkab Pakpak Bharat dengan Bank Indonesia, tentang Kerjasama Dalam Rangka Pengembangan Ekonomi Daerah, yang ditandatangani Pj. Bupati bersama Ka. Perwakilan BI, dan dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata. Rombongan juga secara simbolis melakukan penanaman perdana varietas cabai merah di lahan tersebut dan ditutup dengan presentasi Dr. Nugroho Widiasmadi tentang manfaat MA-11 yang bersifat organik untuk meningkatkan kualitas tanaman.

Diharapkan dengan pola organik ini akan mencapai lebih dari 10 ton perhektarnya. Adapun klaster cabai merah nantinya dilaksanakan di dua Desa, yaitu Ulu Merah dan Lae Langge Namuseng dengan total luas lahan sebanyak 10 hektar pada 4 titik yang disiapkan. (rel)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini