GMKI : Kapolda Harus Usut Tuntas Aksi Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan

Sebarkan:
MEDAN | Koordinator Wilayah Sumut-NAD Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), Gito M Pardede menilai, aksi teroris yang terjadi di Markas Polrestabes pukul 08.45 Wib, Kota Medan, Sumatera Utara, merupakan aksi teror yang serius.

Pasalnya, kata Gito, aksi terorisme bunuh diri tersebut patut diduga kuat sengaja menyasar aparat Keamanan dimana langsung dilakukan pada markas kepolisian, bahkan setelah dilakukan nya apel pagi dengan menyamar bsebagai pengemudi Ojek online.

Empat orang yang menjadi korban luka luka sedang berada disekitar kantor tempat pengurusan SKCK pada saat terjadinya peledakan, kata Gito dalam keterangan resmi diterima Rabu(13/11).

Informasi awal terjadi Bom bunuh diri mengakibatkan korban jiwa luka-luka sebagai berikut :

1.Kasi propam luka di bagian tangan
2.PHL, J. Purba dibagian wajah
3.Anggota propam
4.Piket Bag Op

Menurut Gito, usaha deradikalisme yang digaungkan pemerintah dan Aparat Keamanan di sumut untuk memperkecil aksi terorisme masih jauh dari harapan. Namun insiden yang terjadi di Medan, agaknya memberi sinyal bahwa pelaku terorisme menantang aparat keamanan dengan langsung melakukan aksi di markas markas aparat keamanan, dan ini menunjukkan terorisme masih subur dan bebas bergerak di sumatera utara.

Atas insiden tersebut, lanjut Gito. GMKI mengecam keras siapapun yang mendalangi aksi terorisme yang terjadi di medan dan menimbulkan korban. Terlepas apa pun yang mendasari tindakan tersebut,katanya.

BACA JUGA: Marga Purba dan Siregar jadi Korban Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan

Menurut dia, aksi bom bunuh diri tersebut menjadi tanggung jawab dari Kapolda Sumatera Utara, Densus 88, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), juga dinilai harus bertanggung jawab penuh atas insiden itu. Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dinilai gagal dalam mengantisipasi aksi terorisme yang ada disumut.

Setiap kepolisian daerah di seluruh Indonesia harus serius menjaga keamanan setiap warga negara,tukasnya.

Sementara itu, ia juga meminta agar seluruh Badan Pengurus Cabang dan Anggota yang tersebar di seluruh tanah air dan masyarakat indonesia untuk tidak memposting foto pelaku bom bunuh diri dimedia sosial dan melakukan konsolidasi dengan setiap organisasi yang berbasis mahasiswa agar dapat menjaga keutuhan Bangsa.

Kita meminta Kapolda sumut, Densus 88 dan BNPT untuk mengusut tuntas Terorisme yang ada di markas Polrestabes Medan, terorisme merupakan kejahatan HAM Berat, untuk itu diperlukan seluruh upaya dan tindakan apapun agar dapat mengantisipasi kejadian serupa dan membongkar jaringan Terorisme di Indonesia terutama di sumatera utara, tegas Gito.(rel)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini