Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka bakar menjalani perawatan di RSU Delima, Martubung.
Kasus itu telah dilaporkan orangtua korban, Ernawati ke Mapolsek Medan Labuhan.
Korban ditemui di rumah sakit, Jumat (29/11/2019), mengaku, peristiwa itu terjadi Senin (25/11/2019), saat ia pulang kerja.
Setiba di rumah mertuanya, abang iparnya marah-marah memukulinya. Tanpa disadari, abang iparnya mengambil bensin menyiram ke tubuhnya.
Dengan seketika, abang iparnya menghidupkan mancis membakar tubuhnya. Pembakaran itu terjadi dihadapan mertua dan istrinya.
Kejadian itu menghebohkan tetangga, ia pun diselamatkan dengan memadamkan api yang membakar tubuhnya.
"Saya terkejut, ketika pulang kerja abang ipar saya marah-marah. Saya dipukuli dan langsung diambilnya minyak dibakarnya tubuh saya di depan istri dan mertua saya," cerita korban di bangsal rumah sakit.
Ditanya motif penganiayaan dan pembakaran itu, bapak anak satu ini mengaku, abang iparnya telah menuduh ia memukuli istrinya. Sehingga, abang iparnya mengamuk dan melampiaskan kemarahan kepadanya.
"Padahal saya tidak ada memukuli istri saya. Kalau saya pukuli pasti sudah lebam-lebam. Memang kami ada ribut, tapi tidak ada saya pukuli istri saya," cerita Ruslan dihadapan orangtuanya.
Harapan Ruslan, kasus menimpanya segera ditangani polisi secara serius. Pelaku agar segera ditangkap, agar ia bisa tenang atas musibah yang dialaminya.
Kasus itu telah dilaporkan dengan nomor STPL/741/XI/2019/SU/PLW-BLW/Sek-Medan Labuhan.
Kapolsek Medan Labuhan, AKP Edy Safari dikonfirmasi melalui via telepon tidak menjawab ponselnya. Sehingga, kasus itu belum bisa dikonfirmasi. (Mu-1)
