Cegah Paham Radikalisme, Polres Belawan Gelar FGD dengan Masyarakat

Sebarkan:
MEDAN - Polres Pelabuhan Belawan menggelar pertemuan kemitraan tentang Focus Group Discussion (FGD) dengan unsur masyarakat di aula Mapolres Pelabuhan Belawan, Selasa (26/11/2019).

Pertemuan melibatkan tokoh agama, masyarakat, Muspika se-wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan dan TNI, untuk memcegah paham radikalisme.

Dalam pembukaan disampaikan oleh Camat Medan Belawan, Ahmad SP mengungkapkan, dirinya berharap tidak terulang kembali radikalisme dan terorisme di Belawan, Hamparanperak dan Medan.

Sebab itu bukan tanggung jawab dari Polri saja, tetapi setiap elemen pemerintah dan tokoh agama untuk melakukan pencegahan.

Menanggapi itu, Ketua MUI Medan Deli Ustad Samsul Bahri mengatakan, radikalisme suatu perbuatan yang bertentangan dengan ideologi Pancasila dan UUD 1945, sehingga bukan bentuk jihad berjuang di jalan agama.

"Itu adalah paham-paham yang berlebihan, karena pemahaman yang diberikan membuat kita sudah jauh dari Pancasila," ungkapnya.

Dalam rumusan pertemuan itu, masing-masing peran ingin menyangkal pah radikalisme. Harapannya, kedepaannya dapat memberdayakan kepling di tiap lingkungan dan jangan ada pembiaran terhadap orang baru yang dicurigai.

Selain itu, adanya penerapan peduli bila mengetahui yang mencurigakan untuk dilaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Harapanya, agar tokoh agama, muspika, untuk menyampaikan bahwa ajaran bunuh diri adalah sesat di lingkungan masyarakat.

Pada kesimpulan acara tersebut, peran aktifnya Babinkamtibmas, tokoh agama, tokoh masyarakat dan Babinsa dapat menyampaikan atau membentuk forum diskusi serta sosalisasi tentang paham radikalisme sehingga warga paham dan mengerti.

Di akhir acara, kesepakatan untuk mencegah paham radikalisme dan teroris disepakati bersama, kemudian dilakukan foto bersama. (Mu-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini