Bangkai Babi Masih Mengapung di Sungai Bedera Medan, Penanganan Regulasi Dianggap Lemah

Sebarkan:
MEDAN - Anggota Fraksi PAN DPRD Medan, Sudari menilai pengawasan dan penanganan regulasi masih lemah mengatasi dampak kematian dan bangkai babi yang masih mengapung di Sungai Bedera dan Paluh Danau Siombak, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.

"Harusnya regulasi khususnya dinas yang punya kompeten untuk tanggap darurat, dengan menginventarisir peternak babi untuk mensosialisasikan terhadap dampak virus kolera yang ditimbulkan dari babi tersebut," ujar Sudari.

Wakil rakyat dari Dapil Medan Utara ini menyesalkan masih dilakukan pembiaran terhadap bangkai babi memgapung di sungai. Ini akan berdampak ke laut yang nantinya akan merusak biota laut bagi ikan yang memakan bangkai babi tersebut.

"Kepada dinas, kecamatan sampai unsur ke bawah, harus turun ke lapangan. Jangan membiarkan bangkai itu tetap mengapung ke sungai, kalau sudah sampai ke laut sudah pasti akan dikonsumsi ikan, dampaknya kepada masyarakat juga yang akan memakan ikan," cetus Sudari.

Ditegaskannya, dengan adanya pembiaraan terhadap bangkai babi, adalah bentuk kelemahan dinas yang sengaja memberikan efek buruk bagi masyarakat.

"Kalau ini dibiarkan terus, sudah pasti berefek pada kesehatan bagi orang banyak. Dinas Kesehatan Kota Medan harus turun ke lapangan mengidentifikasi untuk mensampling dari bangkai babi yang masih mengapung, sehingga tidak meluas kepada masyarakat," tegasnya lagi.

Harapannya, regulasi yang punya peran diminta agar melakukan pendataan peternak babi, apabila ada ditemukan babi mati harus dimediasi agar bisa ditanam secara massal. Sehingga masyarakat tidak membuang sembarang ke sungai.

"Kita minta agar pendataan dan penanganan secara dini harus segera diterapkan, kalau terus dibiarkan sudah pasti pemilik ternak akan membuang ke sungai," cetus Sudari.

Terpisah, Kabid II Keselamatan Berlayar Kesyabandaran Utama Belawan, Kapten Teddy Mayandi mengharapkan agar bangkai babi tidak sampai mengapung ke pelabuhan, kepada perangkat pemerintahan harus cepat tanggap melakukan penanganan dini.

"Kita ada camat, lurah dan kepling. Mereka pasti bisa menangani ini bersama perangkat lainnya, kita berharap jangan sampai mengalir ke laut bangkai babi itu. Kalau ini sempat terjadi, berarti ada pembiaran, nanti kita malu dengan dunia internasional. Apalagi banyak kapal asing banyak sandar di Belawan, nanti malu kita di mata dunia," ucapnya. (Mu-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini