Ribuan Rumah Terendam Banjir di Medan Utara

Sebarkan:



BELAWAN - Ribuan rumah di Medan Utara meliputi Kecamatan Medan Marelan, Medan Labuhan, Medan Deli dan Medan Belawan, terendam banjir.

Genangan banjir sangat parah terjadi di 12 lingkungan di Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan. Sebab, ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa telah menggenangi ratusan rumah terjadi setelah 3 jam hujan reda.

Akibatnya, aktivitas anak sekolah dan pedagang di Pasar UKA Martubung terganggu. Dampak banjir yang belum surut hingga menjelang tengah hari, juga memberikan wabah penyakit yang diduga aliran luapan limbah dari Kawasan Industri Medan (KIM).

"Kalau sudah hujan lebih dari satu jam, daerah kami ini pasti banjir. Ini sudah terjadi berulang kali, karena drainase dan resapan air banyak yang tertutup. Jadi, banjir ini meluap dari KIM yang terkadang berminyak dan bau karena tercemar limbah," cetus Heri warga Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan.

Kata pria berusia 39 tahun ini, banjir yang kerap melanda wilayah mereka disebabkan buruknya penataan drainase yang tidak pernah dilakukan perbaikan oleh pemerintah. Akibatnya, air hujan tergenang tidak mampu mengalir normal di drainase yang sudah tertumpuk sampah.

"Lihatlah, drainase sudah digenangi sampah. Bagaimana air bisa mengalir normal, kami berharap ada perhatian serius untuk membenahi drainse agar banjir tidak lagi terjadi di Kelurahan Tangkahan," harap Heri.

Begitu juga dirasakan Aini. Wanita 63 tahun ini harus berjualan dagangan di lapak genangan banjir. Akibat genangan air merendam Pasar UKA Martubung, barang dagangannya sunyi pembeli yang enggan berjalan di atas genangan air tersebut.

"Lihatlah, saya dari pagi jualan di atas air tidak ada pembeli. Kami hanya bisa pasrah kalau setiap hujan terjadi banjir. Harapannya, pemerintah segera mengambil tindakan agar kami tidak lagi kebanjiran," pinta pedagang kelapa ini.

Selain di wilayah Kelurahan Tangkahan, banjir juga terjadi di sejumlah kawasan di Kecamatan Medan Marelan, Medan Deli, dan Medan Belawan. Genangan air terjadi di kawasan pemukiman dan ruas jalam yang ada di Medan Utara.

Anggota DPRD Kota Medan, Sudari mengaku, persoalan banjir di Medan Utara sudah lama terjadi. Khusunya di Kelurahan Tangkahan yang sangat parah sudah terjadi 10 tahun belakangan. Kebanjiran yang kerap terjadi berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat seperti iritasi kulit dam gatal - gatal.

"Kalau melihat musibah ini, karena minimnya kawasan resapan air akibat buruknya rencana tata ruang wilayah (RTRW). Selain itu juga, kita minta ini untuk dikaji ulang, karena selama ini banjir terjadi setelah beberapa jam hujan reda. Pertanyaannya, air kiriman ini dari mana," cetus Sudari yang turun langsung meninjau lokasi banjir.

Politisi PAN ini menegaskan, banjir yang terjadi terindikasi adanya pencemaran limbah dari KIM karena sudah berwarna kehitaman, untuk itu kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatera Utara untuk turun ke lapangan mengambil sample banjir yang tercemar limbah.

"Masalah banjir yang terjadi di Tangkahan dan beberapa wilayah di Medan Utara akan mejadi buah pokok pikiran bagi dewan dari Dapil II untuk memprioritaskan untuk mengatasi masalah banjir ini. Saya berharap wakil rakyat dari Medan Utara bisa bergandeng tangan untuk menganggarkan APBD untuk menata RTRW khususnya masalah banjir di Medan Utara," pungkas Sudari. (fac)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini