Penyelundupan Narkoba Kembali Marak Via Bandara KNIA, Petugas Diminta Makin Teliti

Sebarkan:
DELISERDANG - Aksi upaya penyeludupan kembali marak dalam dua bulan terakhir ini via Bandara Internasional Kualanamu atau Kualanamu International Airport (KNIA), Kabupaten Deliserdang.

Hal ini terbukti dari tiga tangkapan petugas Avsec Bandara KNIA ataupun melalui Petugas Bea Cukai Kualanamu.

Para pelaku penyeludupan narkoba ini umumnya melakukan modus dengan berbagai cara lama yaitu menyembunyikan di selangkangan, anus dan melalui barang bawaan dan tertangkap di area pemeriksaan mesin X-Ray.

Eksekutif General Manager Bandara Kualanamu Bayuh Iswantoro, Kamis (31/10/2019) menyebutkan pihaknya sudah menekankan kepada jajarannya untuk melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan penumpang dengan lebih teliti dan prosedural sesuai SOP untuk mencegah barang-barang yang dilarang lewat seperti narkoba senjata tajam, barang yang mudah terbakar dan hal-hal yang mengancam keselamatan penerbangan.

"Meski dilakukan secara cermat dan teliti, namun dianjurkan juga pada petugas keamanan untuk santun dan bertindak sesuai SOP yang ada agar tidak menggangu kenyamanan pengguna jasa bandara," jelasnya.

Bayuh mengaminkan kalau dua bulan terakhir terdapat tiga upaya penyelundupan narkoba melalui Bandara Kualanamu yang berhasil dicegah diantaranya penyelundupan 1800 butir pil ekstasi oleh warga Aceh penumpang tujuan Jakarta, 495 gram sabu-sabu diamankan oleh BC Kualanamu bersama Avsec Bandara yang dibawa dari Kuala Lumpur Malaysia dan penumpang dari Malaysia juga yang menyembunyikan sabu seberat 2,3 gram didalam tempat spidol dan disembunyikan didalam tas bawaannya.

"Semua itu berhasil berkat kerjasama komunitas bandara dan hal ini yang perlu ditingkatkan, sebagai bentuk komitmen kita dalam pencegahan peredaran narkoba khususnya via bandara Kualanamu," tutup Bayuh.

Sementara itu ,yang menjadi sorotan saat ini adalah kinerja pengawasan pengiriman barang melalui Kargo Bandara Kualanamu dimana sudah tidak pernah lagi ada ditemukan narkoba.

Kemungkinan besar para penyelundup narkoba sudah tak lagi menggunakan jasa pengiriman barang kargo keluar daerah Sumut.

Sebagai pintu gerbang yang menghubungkan negara dan provinsi, Bandara Kualanamu Deliserdang sangat potensial dijadikan lalulintas jalur penyeludupan narkoba tercepat via udara.(Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini