Ratusan Nelayan Tanjung Balai Asahan Gelar Aksi Damai Dikantor DPRD

Sebarkan:






Kisaran-Ratusan massa nelayan yang berasal dari warga Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) melakukan demonstrasi ke DPRD Asahan Rabu (18/9) sekira pukul 10.00 wib.

Pantauan wartawan dilapangan ratusan nelayan pemancing cumi-cumi, jaring puput, dompeng, pukat langgar, cirok, bubu dan jaring pari itu mendatangi kantor DPRD Asahan dengan menumpangi puluhan truk terbuka.

Dihadapan Ketua DPRD Asahan Baharuddin Harahap perwakilan nelayan dibawah koordinator Al Mustaqim Marpaung menyampaikan keluhan terhadap pukat trawl atau pukat tarik yang beroperasi pada zona nelayan tradisionil di perairan Selat Malaka.

"Beroperasinya pukat tarik kami duga karena pengusahanya "main mata" dengan aparatur terkait. Jika pukat-pukat itu tidak segera ditertibkan, jangan salahkan kami jika terjadi pembakaran," kata Mustaqim mewakili nelayan.

Orator nelayan lainnya mengatakan, pukat tarik dinilai sangat mengancam kelangsungan hidup nelayan tradisionil dan merusak trumbu karang yang berpotensi terjadinya kerusakan lingkungan.

Untuk itu, Pemerintah diminta mendukung nelayan tradisional, terlebih untuk penegakan Undang-Undang dan Permen Kelautan dan Perikanan terkait penggunaan alat tangkap ikan yang merusak lingkungan.

“Pukat trawl itu merusak lingkungan dan menggerus tangkapan nelayan tradisional. Kapal-kapal pukat trawl membuat kami nelayan kecil terancam kelaparan," Muslim Panjaitan, Ketua DPD KNTI Kota Tanjungbalai.

Menyahuti nelayan, Ketua DPRD menyatakan dan Pemkab Asahan akan segera melakukan rapat koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Asahan, nanti akan kita gelar rapat dengan stakholder,"katanya. (rial)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini