Diduga Lecehkan Derajat Wanita, Warga Minta Polres Binjai Tutup Cafe Duku

Sebarkan:

Binjai - Banyaknya lokalisasi maksiat yang merajalela di wilayah hukum Polres Binjai ternyata membuat sejumlah elemen masyarakat berang.

Salah satunya adalah cafe Duku di kawasan Tanah Seribu yang diduga telah menistakan harkat dan martabat serta melecehkan dan merendahkan harga diri wanita dengan mempublikasikan secara terang-terangan foto kaum wanita berpakaian sexy.

Menyikapi hal ini, tokoh pemuda Kota Binjai, Sani Abdul Fattah mengatakan, lokalisasi seperti cafe Duku seharusnya segera ditutup karena dinilai telah melanggar norma Islam dan norma kepatuhan masyarakat.

"Selain melecehkan harga diri wanita dan mempertontonkan aurat wanita, bahkan lokasi ini bisa dijadikan ajang peredaran narkoba dan pesta sex," ujar Sani yang juga Ketua GNPF Ulama Kota Binjai, Selasa (17/9/19).

Dikatakannya, tidak akan ada masyarakat yang setuju jika anak-anak mereka terjerumus ke dunia maksiat seperti yang ada di cafe Duku. "Mau jadi apa generasi kita ini jika masih saja ada tempat-tempat yg seperti ini. Oleh karena itu kami harap agar pemilik cafe segera menghentikan tindakannya yang dinilai telah melanggar norma," pintanya.

Sani juga meminta agar pihak kepolisian khususnya Polres Binjai bertindak tegas dan menutup seluruh lokalisasi yang di duga menghalalkan perbuatan maksiat seperti cafe Duku.

"Bukan cafe Duku saja, banyak lagi lokalisasi maksiat berkedok cafe di wilayah hukum Polres Binjai, jadi kami minta tegas lah dalam bertindak dan sapu habis seluruh lokasi maksiat di Binjai ini," harapnya.

Masih kata Sani, jika pihak kepolisian tidak dapat menggunakan fungsinya sebagai penegak hukum, makanya masyarakat akan mengambil alih dan akan menindak seluruh lokasi maksiat yang ada di Kota Binjai.

"Oleh sebab itu, kami menghimbau kepada pihak yang berwenang terutama pihak kepolisian Polres Binjai Untuk segera menindak tegas tempat-tempat seperti ini. Harapan kami agar tempat seperti ini ditutup saja karena gak mendatangkan faidah. Jangan sampai ada jatuh korban atau kekisruhan baru semua sibuk," pungkasnya. (red).
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini