Syekh KH Ali Akbar Marbun Sambut Gembira Silaturahmi Pengurus Kerukunan Puak Batak Bersaudara

Sebarkan:
Kunjungan Pengurus KPBB disambut Syekh Ali Akbar Marbun

MEDAN | Pengurus organisasi Kerukunan Puak Batak Bersaudara (KPBB) melakukan anjangsana dan silaturahmi ke Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar di Jalan Pelajar Nomor 264 Medan, Provinsi Sumatera Utara, pimpinan Syekh KH Ali Akbar Marbun, Minggu (4/8/2019) sore.

Dalam audiensi itu, Ketua Umum KPBB Mayjend TNI (Purn) Sumiharjo Pakpahan PhD DMS didampingi Sekjen Dr Ir RE Siregar MSi, Ketua Harian CP Nainggolan SE MAP, Sekretaris Harian Paraduan Pakpahan, Ketua Bidang Humas Jonson Sibarani SH, serta para pengurus DPC KPBB Kota Medan Irfan Simatupang dan Eva Lucia Boru Simamora.

Sumiharjo Pakpahan memaparkan, organisasi ini segera berdiri secara resmi. Diawali dengan rencana deklarasi yang akan digelar pada Rabu, 7 Agustus 2019 lusa di Hotel Grand Antares, Jalan Sisingamangaraja, Simpang Limun, Medan.

Dikatakan Jenderal TNI yang sudah malang melintang di dunia intelijen ini, mereka memilih kata ‘Kerukunan Puak Batak Bersaudara’, karena sampai saat ini belum ada yang berbicara kelompok dari suku-suku Batak yang ada.

“Karena itu kami memohon petunjuk dari Oppung Buya (sapaan akrab Syekh KH Ali Akbar Marbun-red), dan juga nantinya kiranya pada tanggal 7 Agustus itu berkenan untuk menjadi narator sebelum dilakukannya deklarasi. Sehingga masyarakat yang tergabung dalam Puak  Batak, baik itu Toba, Simalungun, Mandailing, Angkola, Pakpak, Karo, bisa memahami tentang seperti apa habatakon ini dan seperti apa adat na hombar tu si (yang pantas untuk itu-red),” ujar putra asli Pematangsiantar ini.

Mendengar pemaparan awal itu, Syekh KH Ali Akbar Marbun mengaku sangat gembira bila berbincang tentang puak Batak. “Di negeri tercinta ini, Batak itu mesti dikenal. Saya pun sudah ada ancang-ancang untuk itu. Batak itu harus ditonjolkan. Kalau sudah membawa nama Batak, saya setuju. Kita buat supaya Batak ini menjadi salah satu contoh kerukuran di Republik ini,” sambutnya.

Sebab, kata tokoh ulama kelahiran Desa Siniang, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan itu, Batak ini mengenal dalihan na tolu. Bila sudah menggenggamnya, maka bila ada masalah tak perlu sampai ke pengadilan.

“Iya kan? Jumpa anak boru, tulang, manortor, habis perkara. Bahkan Kapolri waktu itu masih Sutanto, beliau sangat mengagumi batak ini. Bahkan dia menilai, demokrasi itu berawal dari Batak. Setidaknya itu dilihat dari Hula-hula itu di satu sisi dihormati. Tetapi di tempat lain, dia jadi anak boru,” kata ulama yang belajar di Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tapanuli Selatan, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sumatera Utara itu, sembari berkisah sejarah Batak dan perjuangan Sisingamangaraja.

Bahkan karena kebanggaannya terhadap Suku Batak, Syekh KH Ali Akbar Marbun sengaja meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengganti nama Bandara Silangit menjadi Bandara Sisingamangaraja. “Dan beliau (Jokowi-red) antusias dan menyetujuinya. Tinggal menunggu peresmian penggantian namanya saja ini,” sebutnya.

Tokoh Ulama yang lama belajar ke-Islaman di Mekkah ini berpesan, bila nanti organisasi ini telah terbentuk, agar dapat juga melakukan satu gaung lagi. Yakni, harus diangkat lagi Raja Batak, penerus Sisingamangaraja.

“Sultan Deli sampai sekarang masih ada rajanya diangkat. Sultan Siak juga masih ada. Nah, kita pemangku adat Batak, juga harus melanjutkan ini di Puak Batak. Musyawarah nanti kita orang Batak, kita angkat Raja Batak. Kita bikin nanti istananya di Bakkara dan kita Pugar. Dan saya pun sudah punya ancang-ancang untuk memugar istana Sisingamangaraja yang di Bakkara itu. Sultan Deli masih ada kerajaannya, Sultan Jogya masih ada. Ya kita harus kita buat lagi,” harapnya disambut antusias para pengurus KPBB.

Setelah berbincang panjang lebar dan diselingi canda tawa, Syekh KH Ali Akbar Marbun menyatakan siap mendukung KPBB. Begitu juga dengan rencana acara deklarasi nanti, dirinya berjanji akan menghadirinya, sekalian menjadi narator.

Ditemui usai pertemuan itu, Ketua Umum KPBB Mayjend TNI (Purn) Sumiharjo Pakpahan PhD DMS mengaku sangat berterima kasih dan bersemangat karena mendapat sambutan dan dukungan dari Syekh KH Ali Akbar Marbun.

Disinggung apa motivasi mendirikan organisasi ini, Jenderal TNI yang pensiun dengan jabatan terakhir sebagai Deputi I BIN Hubungan Luar Negeri itu mengatakan, banyak aspirasi dari masyarakat batak yang berada dalam Puak Batak, yaitu Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Mandailing, dan Angkola, yang berharap adanya suatu wadah untuk tempat berukun-rukun.

“Kemudian juga, kita harapkan pada era ini, sudah saatnya Puak Batak menjadi pemberi saran masukan bahkan kritikan dalam pembangunan nasional, khususnya pembangunan di Tanah Batak. Inilah yang menjadi motivasi sehinga kita berharap pada tanggal 7 Agustus 2019 nanti, kita deklarasikan. Kemudian, setelah kita mendapatkan surat keputusan dari Menkumham, maka tentunya akan kita laksanakan pelantikan pengurus yang duduk di KPBB,” ujarnya.

Setelah pelantikan itu, dia bersama pengurus akan membuat program kerja. Di antaranya mengunjungi seluruh wilayah Tanah Batak dan tokoh-tokoh yang ada untuk mendapatkan masukan bagaimana sebenarnya pembangunan yang diinginkan oleh masyarakat. “Hasil dari kunjungan itu, kita akan komunikasikan kepada pemerintah,” katanya seraya menambahkan salah satu program kerja nanti adalah terkait Otoritas Danau Toba.(red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini