KUALANAMU |
Izin Operasional yang diberikan PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu
Deliserdang terhadap Taksi online Grab mengangkat sewa di Bandara Kualanamu tak
lagi mampu dihambat oleh para sopir Taksi Khusus Bandara. Para sopir taksi konvensional
itu pun saat ini mengaku hanya bisa mengelus dada.
Aji Matra salah seorang sopir Taksi Khusus Bandara saat
dimintai tanggapan terkait hal ini, Kamis (11/07/2019) sore di terminal Taksi mengatakan,
untuk protes dan minta untuk tidak adanya Operasi Taksi online Grab di bandara
sudah dilakukan mereka ke instansi terkait.
“Baik pihak bandara, Gubernur Sumut dan DPRD sudah kami
lakukan melalui persatuan sopir taksi Isotarban,namun tampaknya tak ada
hasilnya toh keinginan kami juga tak bisa dipenuhi jadi kami saat ini hanya
bisa pasrah dan Elis dada saja,” ungkapnya.
Meski demikian, Aji juga mengakui, mereka ada juga mendapat
tawaran dari pihak pengelola Bandara dan pihak Grab kalau mau bergabung akan diberikan.
Tapi sebagian sopir taksi bandara ada yang menolak, tapi ada juga yang gabung
ke Grab.
"Saat ini yang tak gabung sekitar 200-an tTaksi ada.
Alasannya tak bisa menggunakan aplikasi dan hal lainnya," pungkas Aji.
Saat ini ratusan sopir Taksi bandara yang rata rata sudah
puluhan tahun menjadi sopir Taksi Khusus Bandara sejak di Bandara Polonia Medan
makin terjepit. Bagaimana tidak? Ddalam sehari-hari belakangan ini, ditambah
kondisi bandara sepi akibat tiket pesawat mahal, mereka sangat sulit
mendapatkan sewa, paling satu trip satu hari secara bergantian, bahkan ada yang
tidak dapet sewa seharian. Sementara kebutuhan ekonomi keluarga mereka harus dipenuhi
juga.
Menjawab hal ini, Pengelola Bandara Kualanamu Deliserdang
EGM Bayuh Iswantoro mengatakan, pihaknya tetap melakukan upaya dan memberikan
kemudahan bagi Taksi khusus bandara. Mereka tetap berkordinasi dengan pihak
Grab bila ingin bergabung. “Tentunya kami berharap untuk melakukan musyawarah
untuk kelancaran dan keamanan layanan transportasi bandara,” ungkapnya.(wan)