Gawat...! Pelayan di Hiburan Malam Ini Wajib Kenakan Seragam Pelajar SMA

Sebarkan:
Para pelayan Club 37 D'Maleo  yang mengenakan pakaian SMA
Jakarta | Arist Merdeka Sirait Ketua Komnas Perlindungan Anak menyampaikan protes keras kepada management Club 37 D'Maleo yang telah mewajibkan kepada karyawan dan karyawatinya menggunakan pakaian SMA atau lengkap dengan atribut OSIS saat bekerja memberikan layanan kepada tamu-tamu, pelanggan dan pengunjung Club.

Apapun alasannya kebijakan mengenakan pakaian anak SMA lengkap dengan atribut OSISnya apakah alasan untuk mengajak "back to school" selain melanggar hukum, eksploitasi mengakibatkan merendahkan martabat anak tetapi juga menanamkan nilai-nilai yang tidak baik dan tidak mengandung edukasi.

Tegasnya, pihak management Club 37 D'Maleo telah memanfaatkan keberadaan dan posisi untuk daya tarik pengunjung Club 37 D'Maleo dan kepentingan eksploitasi anak. Dengan demikian Komnas Perlindungan Anak mendesak pemerintah Sulawesi Barat melalui Dinas Pariwisata untuk meningkatkan fungsi pengawasannya kepada tempat-tempat hiburan malam dan memberikan sanksi secara tegas kepada Club 37 D'Maleo dengan sangkahan telah dengan sengaja melakukan perbuatan melawan hukum dan ekploitasi isu anak.

Arist menambahkan atas kasus ini, Komnas Perlindungan Anak mendesak Dinas Pariwisata dan aparatus penegak hukum untuk meningkatkan fungsi pengawasannya terhadap tempat-tempat hiburan malam fan fungsi penegakan hukumnya.

Terbongkarnya kasus ini bermula dari Rabu 24 Juli 2019 saat gabungan personil Kepolisian, BNPB Sulawesi Barat, TNI dan Satpol PP Sulbar menggelar operasi penegakan ketertiban di tempat-tempat hiburan malam seperti yang dilakulan di Club 37 D'Maleo.

Dalam gelar razia tersebut didapati sejumlah karyawan dan karyawati Club 37 D'Maleo mengenakan kostum Dekolah Menengah Atas atau SMA kengkap dengan atribut OSIS tengah bersiap-siap untuk melayani para pengunjung. Menurut Manager Club 37 D'Maleo bahwa tujuan utama diberlakukannya kostum SMA lengkap dengan atribut OSIS tersebut pada karyawan dan karyawati nya itu karena pihaknya mengangkat tema kembali ke sekolah, mengingat saat ini tengah memasuki tahun ajaran baru.

"Kebetulan kita kasih tema "back to School". Jadi cuma sekali-sekali karena kebetulan tahun ajaran baru," ucap Ketut pada awak media usai dirazia.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa pemberlakuan kostum OSIS terhadap karyawan dan karyawati itu tidak dilatarbelakangi unsur kepentingan apapun dan hanya sebatas tema tematik saja, tidak ada unsur apapun. "Ini baru kita coba. Jadi setiap bulan depan kita akan ganti lagi Nanti 17 Agustus tema diganti lagi," katanya.

Lebih lanjut Ketut Manager Club 37 D'Maleo menuturkan bahwa tema tersebut sebelumnya telah pernah diperlakukan pada 2018 lalu dan ia juga mengakui jika dalam mengangkat tema itu pihaknya sama sekali tidak pernah berkoordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini dinas pendidikan.(*)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini