Cukup Bayar Dengan Sampah Daur Ulang, Anak Anda Dapat Sekolah di Sini

Sebarkan:

Belawan - Pada umumnya, biaya pendidikan atau uang sekolah dibayar dengan menggunakan uang tunai kepada pihak sekolah. Namun berbeda dengan sekolah yang satu ini, para orang tua cukup membayar dengan sampah daur ulang untuk biaya pendidikan anaknya.

Ya... Fitri Al Islami nama yayasan pendidikan ini. Sekolah Paud, RA (TK), TPQ yang berada di Lorong Mesjid, Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan ini tidak memungut biaya pendidikan dalam bentuk uang. Orang tua yang anaknya bersekolah di sini cukup membayar dengan sampah daur ulang.

Pengelola sekolah, Zainab mengatakan, sekolah usia dini yang didirikannya menerapkan pendidikan agama Islam dan diyakini dapat membantu mengembangkan ilmu di dunia pendidikan anak di usia dini dilingkungan warga yang sebagian besarnya berprofesi sebagai  nelayan.

“Kami fokus kepada pendidikan agama Islam. Dengan adanya sekolah ini, kami berharap para orang tua dapat terbantu terutama dalam biaya pendidikan, sehingga anak-anak mereka dapat menjalani pendidikan usia dini,” ujarnya, Jumat (14/6/19).

Dijelaskannya, meski fasiltas tidak selengkap seperti sekolah lainnya, namun ibu Zainab rela menjadikan tempat tinggalnya menjadi sarana pendidikan demi memajukan pendidikan anak-anak nelayan.

“Memang fasilitas kita tidak seperti sekolah lainnya, tapi kita yakin masalah pendidikan sekolah ini tidak kalah dengan sekolah lainnya,” terangnya.

Ketika ditanyai kenapa sekolah tersebut biayanya menggunakan sampah daur ulang, Zainab mengatakan, selain dapat memantu pembiayaan orang tua, pihak sekolah juga ingin agar lingkungan ditempat anak-anak tinggal bebas dari sampah, bersih dan indah.

“Kita juga membantu program pemerintah agar lingkungan bebas dari sampah dan anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak meski orang tua mereka memiliki keterbatasan ekonomi,” cetusnya sembari mengatakan kalau dengan cara tersebut, kemungkinan lingkungan terjaga dari sampah yang berserakan.

salah satu orang tua murid
, Sumarni mengatakan, kehadiran sekolah ini membuat warga antusias mengumpulkan sampah bahkan setiap harinya murid yang di dampingi orang tuanya ini membawa sampah non organik seperti karton bekas dan botol air mineral yang di bawa  sebagai pengganti uang sekolah.

“Dengan adanya sekolah ini, kami sebagai orang tua sangat merasa terbantu, terutama dalam pembiayaan pendidikan bagi anak-anak kami,” ungkapnya.

Selain membantu untuk menjaga kebersihan di lingkungan, kegiatan ini juga dapat membantu bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk bisa menimba ilmu di dunia pendidikan. Sekolah yang di bangun di pedalaman ini dapat membantu program pemerintah, khususnya di bidang dunia pendidikan untuk bagi anak usia dini yang menerapkan ilmu agama. (hendra).


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini