LANGKAT - Terkait terbakarnya Lapas Narkotika Hinai yang beralamat di Simpang Ladang, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, awak media berhasil mewawancarai salah seorang Narapidana (Napi) yang tidak ikut melarikan diri dan mengaku hanya duduk duduk di rumah warga, Kamis (16/5/19).
Menurut keterangan Napi dengan nama samaran Iwan (karena Napi tersebut tidak ingin menyebutkan namanya), terbakarnya Lapas Narkotika tersebut berawal dari diamankannya seorang rekannya yang juga berstatus Napi, oleh Petugas Lapas karena menguasai Narkotika Jenis Sabu Sabu.
Sebelum ditangkap, Napi tersebut sempat berusaha kabur dari dalam Blok Lapas, namun akhirnya tertangkap dan dipukuli oleh Petugas.
"Setelah diamankan, Napi yang tertangkap tadi langsung dibawa ke Kantor yang ada di Lapas. Bahkan setelah itu, ada Petugas Polisi yang datang untuk menjemput Napi itu. Mungkin mau dibawa ke Polres," beber Iwan, tanpa mau menyebutkan nama rekannya sesama Napi yang diamankan tersebut.
Namun setelah diselidiki, kata Iwan, ternyata yang mengamankan rekannya tersebut bukanlah Petugas Lapas, melainkan seorang Staff Kantin Lapas yang diketahui bernama Adripa Tarigan.
"Kami semua tidak terima bang. Karena yang melakukan Penangkapan bukan Petugas Lapas. Inilah yang memicu para Napi lainnya marah dan mencari Adripa Tarigan. Kalau jumpa, pasti dibunuh oleh kami (Napi). Karena kawan kami dipukuli sampai teberak berak," ucap Iwan.
Lebih lanjut dikatakan Iwan, emosi para Napi akhirnya memuncak setelah orang yang dicari tidak ketemu. Akhirnya, para Napi mendatangi Kantor Lapas dan terjadilah pembakaran.
"Kami sudah menduduki rumah rumah Pegawai Lapas. Tapi kami tidak kabur dan tidak ada niat macam macam. Habis ini kami balik lagi ke Blok. Kami juga sekarang sudah dirumah rumah warga," ungkapnya.
Diketahui, akibat dibakarnya Lapas tersebut oleh Napi, sedikitnya 3 Unit Mobil dan belasan Sepeda Motor, habis terbakar. Tidak Hanya itu, Kantor Lapas juga ikut dibakar Napi sehingga Dokumen Dokumen yang ada ikut hangus terbakar. (hen)
