Kondisi Jalan Buruk, Desa Siborna Bunut Terisolir

Sebarkan:
Sejumlah kenderaan bermotor terlihat terpuruk di badan jalan yang kupak kapik, saat melintasi di akses jalan menuju ke Desa Siborna Bunut.


PALAS │Kondisi jalan menuju ke Desa Siborna Bunut, Kecamatan Sosa, kabupaten Padang Lawas (Palas) sejak beberapa bulan terakhir ini kian rusak parah dan semakin memburuk, akibatnya desa ini seolah terisolir dari desa lainnya di Kecamatan Sosa.

Ada dua jalur akses jalan yang bisa ditempuh menuju ke Desa Siborna, yakni, pertama akses jalan kabupaten dari Simpang Soporoma menuju ke Desa Siborna, kondisi akses jalan di sini selain kondisinya rusak parah, warga di sini juga harus menyeberangi Sungai Sosa selebar hampir 30 meter.

Kedua, kondisi akses jalan dari Simpang Kemiri di Desa Mondang menuju ke Desa Siborna, saat ini kondisinya kian hancur, terutama pada musim hujan beberapa kali belakangan ini.

Kepada wartawan, Kamis (16/05/2019), Mara Kombang Hasibuan, satu tokoh masyarakat Desa Siborna Bunut mengatakan, sebenarnya jarak dari Simpang Soporoma menuju ke Desa Siborna Bunut cukup dekat dan bisa ditempuh perjalanan sekitar 15 menit.

"Akan tetapi, akses jalan kabupaten ini menuju ke Bendungan Irigasi Aek Lakkut, Sungai Sosa. Nah, dari akses jalan pinggiran Sungai Sosa ini, kita harus menyeberangi sungai selebar sekitar 30-an meter dan dari sungai itu, kita masih harus menempuh perjalanan sepanjang lima kilometer baru sampai di Desa Siborna," ucapnya.

"Menyeberangi Sungai Sosa, itu terpaksa dilakukan oleh warga masyarakat akibat belum adanya jembatan penyeberangan dalam bentuk apa pun. Ini kan semakin menjelaskan bahwa Desa Siborna kian terisolir, bila kita melewati akses jalan Simpang Soporoma," jelasnya.

Sedangkan, lanjutnya, kondisi akses jalan kabupaten kedua, dari Simpang Kemiri Desa Mondang menuju ke Desa Siborna Bunut, saat ini dalam kondisi hancur dan kupak-kapik sehingga sulit dilalui semua jenis kenderaan, tambahnya.

Disebutkannya, sebenarnya di Desa Siborna itu, banyak warga masyarakat di luar Desa Siborna Bunut yang memiliki usaha-usaha perkebunan, maupun petani pekebun kelapa sawit yang luasan arealnya di atas 25 hektare.

"Tapi, sepertinya mereka tidak ada yang peduli memberi bantuan melalui pengangkutan material pasir sirtu untuk memperbaiki kondisi jalan desa kami," ungkapnya.

Menurutnya, para investor dan petani sawit dari luar Desa Siborna itu, hanya mau memakai jasa jalan itu tanpa mau ikut serta memperbaiki kerusakan badan jalan.

"Apalagi jika kondisi jalan sudah mudah dilintasi, berkat gotong royong warga yang mau menunjukkan bukti kepeduliannya memperbaiki kerusakan badan jalan," jelasnya.

Senada itu, Asril Hasibuan, satu tokoh pemuda Desa Siborna menyatakan, dibutuhkan keseriusan dan kepeduluan yang tinggi dari pemerintah daerah untuk bisa segera memperbaiki kerusakan parah dan buruknya akses jalan menuju ke Desa Siborna Bunut ini.

"Kami dari warga masyarakat Desa Siborna Bunut, baik dari kalangan orang tua dan kalangan muda di Desa Siborna Bunut, mendesak kepada pemerintah daerah agat dapat segera memperbaiki kondisi badan jalan ke desa kami yang rusak parah sast ini," desaknya.

"Dengan kondisi badan jalan menuju ke desa yang kupak kapik dan rusak parah saat ini, kami sangat sedih karena desa kami menjadi desa yang terisolir," katanya. (pls-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini