Kualanamu - Antisipasi masuknya virus cacar monyet membuat Kantor Kesehatan Pelabuhan Dinas Kesehatan di Terminal Kedatangan Penumpang Luar Negeri Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang terus meningkat pengawasan pada penumpang pesawat yang datang dari Luar Negeri khususnya Singapura.
Petugas tak ingin kecolongan kalau virus cacar monyet itu sampai masuk melalui Bandara Internasional Kualanamu.
Petugas terus memantau dengan termal scan untuk mendeteksi suhu badan para penumpang yang baru tiba di bandara Kualanamu sebelum melakukan pemeriksaan Imigrasi dan Bea Cukai.
Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Satker Kualanamu dr M Sofyan Hendri mengatakan sampai sejauh ini pihaknya belum menemukan atau mendeteksi pengidap cacar monyet (Mongkeypox) baik suspek, maupun terkena langsung pada penumpang pesawat via Bandara Kualanamu International Airport (KNIA).
Pun demikian, pihaknya tetap siaga untuk mengantisipasi masuknya penularan virus berbahaya tersebut dengan cara melakukan antisipasi dini termasuk memasang dua alat pendeteksi pengukur suhu tubuh (Termosscen) di area terminal kedatangan International.
Selain menyiagakan termalscan, pihaknya juga menempatkan 8 orang petugas dokter KKP, ditambah petugas yang tergabung didalam Customs, Imigrasi dan Querantine (CIQ) serta dari pihak PT AP II Bandara Kualanamu.Ini bertujuan untuk memperketat masuknya penularan virus berbahaya tersebut. Apa lagi KNIA salah satu pintu masuk warga ke Singapura, tempat pertama kali ditemukan virus Mongkeypox.
Disoal penularan virus membahayakan tersebut, menurutnya bisa lewat pernapasan, bersentuhan (salaman) atau melalui keringat. ”Ciri yang terdampak virus mongkeypox, suhu bandanya panas diatas 38 derajat celsius, kemudian ada ruang pada kulitnya seperti model cacar.” jelasnya.
Pada akhirnya, kita berharap virus yang sudah menelan korban di Singapura pada seorang warga Nigeria diharapkan tidak berdampak ke Sumut. Dan kita terus melakukan pencegahan sedini mungkin apa lagi KNIA salah satu pintu masuk ke Singapura.(wan).