SerbaJadi - Sejumlah warga Desa Pulo Gambar, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara melakukan aksi protes dengan adanya proyek "siluman" tanpa plank melakukan pengerukan parit irigasi di dekat lahan persawahan warga.
Aksi protes diwarnai dengan penghentian pekerjaan ,warga menghadang alat berat yang melakukan pengerjaan pengorekan parit irigasi, warga marah karena pengerjaan dilakukan tanpa ada kordinasi dengan warga yang pesawahannya juga terdampak dengan pengerukan parit.
Bentrokan nyaris terjadi saat warga melakukan penghadangan di halau oleh petugas Babinsa dan Babinkamtibmas Desa setempat yang mengawal pelaksanaan pengorekan parit irigasi itu.
Polisi sempat meletuskan tiga kali tembakan ke udara untuk coba mengusir warga yang coba menghentikan alat berat hingga warga tampak ketakutan.
Sagala warga setempat protes karena lahan persawahan miliknya yang ditanami kacang hijau menjadi rusak akibat pengerjaan proyek tersebut.
"Ladang kacang saya rusak ,mereka masukkan alat berat bekerja tidak ada kordinasi dengan kami warga tanah saya ada yang dikorek juga dan kamipun tidak tau itu proyek itu dikerjakan," ucapnya.
Hal senada di katakan Amin tokoh masyarakat setempat ini proyek tidak jelas plang proyek.
Kami sebagai masyarakat datang kemari mempertanyakan legalitas proyek pengorekan irigasi yang ada di Desa kami.
"Masyarakat kesal kerapkali mendapati proyek proyek pengerjaan yang tidak tau siapa yang bertanggung jawab ,disini ada warga masyarakat apa kami ini di anggap Tunggul," pungkasnya.
Informasi dihimpun di lokasi keributan , kalau pengerjaan proyek dilaksanakan oleh CV Cahaya Pratama Jaya dengan perintah kerja dari Kementerian PU melalui BWS Sumut tentang perawatan kanal irigasi di Desa Pulo Gambar dan Singosari sepanjang Sungai Ular sepanjang 1,870 hektar. (wan).
