Pusat Kota Padangsidimpuan Jorok, Bau Busuk dan Tumpukan Sampah Terlihat Diselokan

Sebarkan:


Padangsidimpuan - Pusat kota Padangsidimpuan terlihat jorok, pasalnya tumpukan sampah menggunung diselokan dan ditambah lagi bau busuk menyengat dari bekas pembuangan air kotor yang dibuang sembarangan, sehingga mengakibatkan tergenang dipinggiran jalan Mongonsidi, tepatnya disamping pasar Sangkumpal Bonang yang merupakan pusat perbelanjaan di kota Padangsidimpuan ini.

Jika melintasi jalan Mongonsidi pusat Kota Padangsidimpuan, aroma tak sedap dan bau busuk sangat menyengat tercium di sepanjang jalan ini, hal ini diakibatkan karena sampah yang dibuang disembarang tempat dan bekas pembuangan air kotor yang dibuang disembarang tempat.

Tumpukan sampah dan bau busuk ini siapakah yang pantas disalahkan dan siapa yang harus bertanggungjawab ? apakah pemerintah melalui dinas Lingkungan Hidup yang tidak bekerja maksimal dalam menangani kebersihan dipusat kota atau kurangnya kesadaran sejumlah Pedagang akan kebersihan lingkungan.

Manager Operasional PT. Anugerah Tetap Cemerlang (ATC) kota Padangsidimpuan Indra kepada metro-online.co mengatakan, pihaknya sudah sudah sering memberitahukan bahkan mengingatkan kepada dinas yang terkait, terhadap masalah sampah yang ada diluar area pasar Sangkumpal Bonang dan plaza ATC yang dimana masalah sampah tersebut sangat mengganggu dan ini merupakan tanggung jawab dari pemerintah kota Padangsidimpuan.

"kalau sampah yang ada didalam lingkungan pasar, itu adalah tanggungjawab kita dan kita pastinya sediakan tempat pembuangannya dan petugasnya pun ada, kalau sampah yang diluar itu adalah tanggungjawabnya pemerintah dan terkait masalah banyaknya sampah yang menumpuk diselokan, itu sudah sering kita laporkan, tapi cuma kurang tanggap dan saya rasa petugas kebersihannya kurang maksimal bekerja dan ini peelu dievaluasi" ungkap Indra kepada metro-onlime.co, Senin, (29/04/2019).

Tidak itu saja dikatakan Indra, banyaknya sampah - sampah yang bertumpuk diselokan pembuangan air tersebut, disebabkan banyaknya para pedagang kakilima yang sengaja membuang sampah sembarangan keselokan, kemudian kurang maksimalnya kinerja petugas kebersihan dinas lingkungan hidup sehingga sampah dibiarkan menumpuk dan mengakibatkan tersumbatnya aliran pembuangan air (drainase).

Dalam hal ini Indra berharap pemerintah kota Padangsidimpuan, lebih serius lagi dalam megatasi masalah sampah di pusat kota Padangsidimpuan dan lebih tegas dalam menertibkan kakilima.

Terpisah, AR. Morniff Hutasuhut salah satu pemerhati kota Padangsidimpuan dan juga pendiri LSM Aliansi Rakyat Merdeka (ALARM) Tabagsel mengatakan, hal ini sangat memperihatinkan apalagi didaerah pusat kota yang dimana jarak pasar hanya lebih kurang 200 meter dari kantor walikota Padangsidimpuan.

"Padahal jarak pasar itu cuma 200 meter dari Kantor Walikota, ini jelas - jelas sangat memalukan. 100 Hari jabatan Walikota baru sudah lewat, masa urusan kebersihan inti kota saja ngak beres, nampak kalilah kinerja Pemko ini sangat bobrok" tegas Morniff yang juga wartawan senior ini kepada metro-online.co, (29/04/2019).

Kemudian dikatakan Morniff, walikota Irsan Efendi seharusnya turun kejalan dan liahat dulu situasi dan kondisi pasar bagamimna penataan pedagang kakilima dan masalah kebersihan pasar.
"Walikota harusnya jalan - jalan dulu kepasar ajak para kepala dinas dan kasatpol PP turun kejalan lihat situasi pasar, bagaimana? benar apa ngak kerja bawahannya?" cetusnya.

Morniff juga menegaskan kepada walikota Irsan Efendi, kalau ada pimpinan OPD atau kepala dinas yang bobrok dan tidak becus kinerjanya, lebih baik diganti saja. "Oceh Irsan kan lewat 6 bulan mau bongkar abis semua pejabat bobrok, mana...?" ucap Morniff

" Walikota harus berani Tegas dalam mengambil tindakan jika ingin Padangsidimpuan ini berubah dan lebih baik lagi, Percuma para pejabat digaji ratusan juta tiap bulan, cuma urusan gitu aja ngak becus" pungkasnya. (Syahrul).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini