Sehingga kondisi ini sangat membantu TNI Polri dalam menjaga kamtibmas di sepanjang proses pencoblosan hingga selesainya penghitungan di TPS.
"Inilah untuk pertama kali pilpres digabung dengan pileg. Meski di sana sini terjadi kebingungan masyarakat pemilih dan membuat petugas di TPS kelabakan saat penghitungan, tapi semua itu tidak mengganggu kelancaran pemilu dan tidak mengganggu situasi kamtibmas," ujar Neta S Panel, Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) dalam releasenya, Kamis (18/4/2019).
Tambah Neta, masyarakat bahkan terlihat enjoy dan sabar menunggu selesainya proses penghitungan di TPS. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat menikmati pemilu damai.
"Polemik tajam hanya terjadi di medsos pasca sejumlah lembaga survei mengumumkan hasil quick count mereka. Tapi hal itu tidak berpengaruh pada situasi kamtibmas. Ini terjadi karena sejak pagi masyarakat sudah sangat happy dan bergembira dengan menunjukkan jari bertinta bahwa mereka sudah menjoblos di berbagai medsosnya," tambahnya.
Kegembiraan masyarakat ini sebuah modal utama bagi terciptanya pemilu damai yang kondusif, apalagi TNI Polri terlihat profesional, proporsional dan netral dalam menjaga pilpres 2019, sehingga situasi sangat kondusif.
'Kita berharap situasi yang sangat kondusif ini berlangsung hingga proses pilpres 2019 tuntas, yakni hingga presiden hasil pilpres 2019 dilantik. Kesadaran masyarakat sudah sangat tinggi, siapa pun yang menang bagi masyarakat bukan masalah sebab masyarakat mendambakan pilpres yang damai ," terangnya. (jo)
