Padangsidimpuan - Sejumlah Sekolah di Kota Padangsidimpuan sedang dilema. Sebab, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) belum kunjung cair.
Tidak keluarnya dana BOS mengkibat banyak sejumlah kepala sekolah di Kota Padangsidimpuan terpaksa cari utangan untuk mengantisipasi masalah ini.
Salah satu Kepala sekolah SD Negeri 200214 Padangsidimpuan, Kostan Pasaribu menyebutkan, dana BOS untuk triwulan pertama mulai Januari sampai Mare 2019 ini belum cair.
"Alhasil, SD maupun SMP di Kota Padangsidimpuan terpaksa mencari akal guna menutupi dana kegiatan proses belajar-mengajar," ngkap Pasaribu kepada metro-online.co, Jum'at (05/04/2019).
"Biasanya pencairan dana BOS setiap triwulan atau tiga bulan sekali. Saya juga belum tahu apa kendalanya hingga sampai saat ini belum ada tanda - tanda dan kita juga belum mendapatkan informasi dari dinas pendidikan kota Padangsidimpuan kapan pastinya dana BOS bisa dicairkan," ungkapnya.
Dikatakan Pasaribu, terlambatnya pencairan dana BOS ini tidak hanya bersampak kepada proses belajar mengajar, tetapi sangat berdampak juga kepada guru - guru yang masih berstatus honorer, karena gaji para guru honorer ini berdasarkan dana BOS.
"Jika dana BOS belum cair maka para tenaga pendidik yang berstatus honorer ini juga belum bisa gajian," terangnya.
"ini juga berdampak kepada para guru honorer, mau tidak mau terpaksalah mereka harus bersabar dulu dan untungnyalah para guru honorer ini mereka pengertian dan tetap bersabar akan situasi dan kondisi sekolah jika mengalami hal seperti ini" sebut Pasaribu.
Pasaribu berharap agar masalah ini segera dapat selesai, karena telat cairnya dana BOS ini bisa memberatkan pihak-pihak sekolah yang ada di Kota Padangsidimpuan. katanya.
Ia juga menambahkan pihaknya sangat memerlukan dana BOS tersebut, agar aktivitas di sekolah dapat berjalan lancar tanpa hambatan. "Kami terpaksalah harus pinjam uang ke sana sini, kan perlu juga untuk membayar gaji para guru dan keperluan sekolah lainnya," pungkasnya.
Sementara terkait belum cairnya dana BOS untuk triwulan I 2019 ini, pihak dinas pendidikan melalui manager BOS, belum bisa dimintai keterangan.(Syahrul)
