AR. Morniff : Jangan Pilih Caleg Yang Kasih Amplop, Itu Hinaan Buat Rakyat

Sebarkan:
AR. Morniff Pendiri LSM ALARM Tabagsel
Padangsidimpuan | Pemilihan Umum (pemilu) 2019 untuk calon presiden dan calon legislatif tinggal menghitung hari, para peserta pemilu kini tengah sibuk melakukan kampanye di dapil masing - masing guna meraih suara sebanyak - banyaknya dan tidak itu saja ada juga beberapa oknum caleg atau peserta pemilu melakukan hal - hal yang dilarang dan bisa berdampak pidana, salah satunya memberikan amplop berisikan uang atau istilah serangan fajar.

Dikutip dari berbagai sumber, Juru Bicara KPK Febri Diansyah usai melakukan pertemuan dengan komisioner KPU RI di Jakarta, Selasa 2 April 2019. Ia mengatakan, dalam kasus terakhir dengan tersangka Anggota Komisi VI DPR RI Bowo Sidik Pangarso, ditemukan amplop berisi pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu untuk serangan fajar.

Dikatakan Febri Apa iya harga diri, suara, dan nasib masyarakat dibeli dengan amplop senilai hanya Rp 20 ribu itu?. Dalam hal ini KPK mengajak masyarakat menolak dan bahkan tidak memilih caleg yang melakukan serangan fajar atau memebrikan uang guna marauk suara dari masyarakat agar terpilih jadi anggota legislatif. Tegas Juru bicara KPK RI Itu.

Sementara pemerhati kota Padangsidimpuan dan juga pendiri LSM Aliansi Rakyat Merdeka (ALARM) Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) AR. Morniff Hutasuhut meyikapi hal ini. kepada metro-online.co Ia mengatakan,
Sudah malas berpikir jika ditanyakan hal ini, bagaimana partai politik merekrut para calon - calon legislatif ini?.

"Coba kita berfikir secara logika barangkali banyak juga yang sama berpikir seperti saya. Coba kita cerna dana kampanye yang dikelaurkan caleg dan partai politik itu sangatlah besar, terus bagaimana mengembalikan modal kampanye jika tidak dengan merampok uang rakyat? Jadi saya pesimistis caleg-caleg bodoh ini akan ikhas dan jujur dalam bekerja, serta benar-benar peduli dengan rakyat yang diwakilikannya. Bagaimana mereka peduli nasib rakyat ini, jika sejak mencalonkan diri saja mereka sudah menghina  rakyatnya sendiri dengan hanya membayar sangat murah suara rakyat" cetus Morniff kepada metro-online.co, Selasa, (09/04/2019).

"ini sama saja dengan Agama demokrasi, demokrasi yang disembah lebih tinggi daripada agama Ketuhanan. Itu ada bukunya, judulnya Agama Demokrasi, tulisan ulama dunia Yusuf Qaradhawi" ungkapnya.

Menurutnya, jika ada caleg yang melakukan politik uang saat kampanye itu bisa saja tidak akan kembali pada masyarakat saat telah terpilih. Mereka akan sibuk mencari dana untuk mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan selama masa kampanye, dengan berusaha merampok uang negara. Ucap Morniff.

Disampaikan Morniff, rakyat harus mulai berfikir bijak dan harus cerdas, rakyat juga harus tau siapa wakil yang bisa diberi amanah dan dapat dipercaya lihat bibit, bebet dan bobotnya, jangan seperti membeli kucing dalam karung, nanti akan menyesal.

"Caleg yang bagi - bagi amplop berisi uang, itu tandanya calegnya pamer kekayaan sama rakyat. Nah sekarang yang jadi pertanyaanya berani ngak masyarakat tolak amplo dari caleg ?" pungkasnya. (Syahrul)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini