 |
| Ilustrasi wisatawan asing |
Penurunan jumlah wisatawan dari data Dinas Pariwisata dan kebudayaan Provinsi Sumatera Utara berjumlah 20 ribuan Wisatawan Asing sedangkan untuk wisawan Domestik tentunya lebih banyak .
Harga tiket pesawat mahal dan penerapan bagasi berbayar untuk Penerbangan Domestik yang dilakukan oleh maskapai Wings Air dan Lion Air menjadikan beban tersendiri yang di pertimbangkan oleh traveler yang ingin berwisata ke sejumlah objek wisata alam di Sumatera Utara diantaranya danau Toba Samosir,Bukit Lawang ,pulau Nias dan lainnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Hidayati saat dimintai tanggapan Sabtu 30/03 Mengatakan pada tahun 2017 pariwisata Sumut cukup tinggi peminat sekitar 260 ribuan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumut namun pada 2018 turun menjadi sekitar 240 ribu wisatawan mancanegara.
"Itu data dari Imigrasi yang masuk ke kami dan tidak termasuk wisatawan yang masuk dari jalur laut dan darat," pungkasnya.
Dikatakan Hidayati , Keberadaan bandara dengan Operasional nya menjadi urat nadi berkembangnya pariwisata Sumut ,Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut akan menata kembali destinasi wisata yang membuat trail trail dan storyteling sehingga orang mengetahui apa sih sebenarnya yang ada di daerah Sumatra Utara ini ,kalau misalnya kita diamkan saja orang tentu tidak akan tau wisata apa yang ada di Sumut.
Perkembangan pariwisata termasuk danau Toba tahun ini bisa masuk dalam UNESCO Global Tiopa , untuk itu Kualanamu menjadi salah satu basis dalam pengembangan kepariwisataan Sumut .
" Keberadaan Kualanamu sangat besar dan tentunya Mahalnya harga tiket pesawat dan adanya beberapa kejadian bencana alam di beberapa daerah juga menjadi salah satu faktor penyebab turunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumut," pungkasnya.
Hingga saat ini harga tiket pesawat masih berkisar 1,7 juta rute Medan - Jakarta ,1 jutaan untuk rute Kualanamu - Nias.(wan)
