KUALANAMU | Bandara
Kualanamu Deliserdang menjadi salah satu bandara yang mengalami penurunan
jumlah penumpang yang amat drastis. Kebijakan maskapai yang terus bertahan
menjual tiket dengan harga mahal menjadi faktor utama menurunnya minat
masyarakat menggunakan moda transportasi udara itu meski pun lebih efisien dan
cepat dari pada trasportasi lain.
Ekonomi masyarakat indonesia saat ini juga masih belum
bisa semapan negara-negara maju di dunia. Masyarakat masih bergantung pada subsidi
pemerintah. Penerbangan murah adalah salah satu sarana yang sangat membantu
perekonomian masyarakat Indonesia saat ini.
Di Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang sudah
empat bulan terakhir mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 40 persen dari
tahun sebelumnya, dengan jumlah pergerakan perhari saat ini rata rata 170
penerbangan datang dan berangkat.
Sementara tahun sebelumnya sedikitnya mencapai 220
penerbangan perhari dengan jumlah penumpang mencapai rata rata 28 ribuan hingga
35 ribuan penumpang perhari. Namun kini jumlah penumpang rata rata hanya
berkisar 20 ribuan penumpang perhari.
Dampak masih mahalnya harga tiket Domestik menjadi
penyebab utama turunnya minat masyarakat menggunakan transportasi udara. Tak
hanya masyarakat, Pegawai Pemkab,Walikota Maupun Pempropsu juga mengurangi
perjalanan dinas. Begitu juga dengan anggota dewan yang ada juga mengurangi
perjalanan dinas maupun reses mereka akibat mahalnya harga tiket pesawat.
Ari Mars, Kabag Protokoler Pemkab Deliserdang mengatakan,
Pemkab Deliserdang mengurangi banyak kegiatan keluar daerah karena harga tiket
luar biasa mahal. “Untuk seat bisnis sekarang rata rata 5 hingga 7 jutaan,
sementara untuk yang ekonomi hampir 2 jutaan kalau pesawat citilink ataupun sriwijaya
dan lion air. Sementara kalau Garuda itu yang ekonomi class minimal 2,5 jutaan dari
Medan – Jakarta,“ ujarnya.
Sementara itu pihak PT angkasa Pura II Bandara Kualanamu
melalui Maneger Humas, Wisnu Budi Setianto saat dimintai konfirmasi terkait
jumlah penumpang pada momen hari besar Cheng Beng untuk masyarakat etnis Tionghoa
yang biasanya banyak berkunjung dari luar negeri maupun domestik untuk
berjiarah makam keluarga mereka di berbagai daerah di Medan dan Deliserdang
mengatakan, sampai hari Kamis (28/03/2019) ini pantauan penumpang masih normal.
“Belum ada lonjakan masih berkisar 20 ribuan perhari. Diprediksi
pada Sabtu dan Minggu kemungkinan ada peningkatan penumpang mengingat hari
libur. Biasanya kalau pada moment Cheng Beng, bandara ramai. Namun ini masih
normal,” ungkap Wisnu.(wan)