foto : net |
Medan - Kapolri
Jendral Tito Karnavian menyebutkan kalau istri pelaku bom di Sibolga memiliki
pemahaman radikal yang cukup keras sehingga sulit bagi pihak kepolisian untuk
melakukan negosiasi agar mau menyerahkan diri.
Hal ini
dikatakannya usai berkunjung di pondok pesantren Al Kautsar, Jalan Pelajar Kota
Medan.
Dikatakannya,
tiga orang pelaku teroris di Sibolga kini sudah ditangkap. Seorang anggota
kepolisian mengalami luka ringan akibat ledakan bom yang dirakit pelaku. “Tim
densus 88 Mabes Polri yang melakukan penangkapan dua orang lainnya tersebut
merupakan hasil pemeriksaan tersangka Husein alias Abu Hamzah yang pertama
ditangkap,” terangnya.
Berdasarkan
pemeriksaan ketiga tersangka, lanjut Tito, perakitan bom dilakukan dikediaman
Husein. “Perakitan bom dirumah Husein. Petugas densus 88 Mabes Polri yang
mencoba meringkus mengetahui ada tiga orang anak-anak dan istri pelaku yang
saat itu sedang berada di dalam rumah,” ungkap Tito.
Sedangkan
istri husein, tambah Tito, diketahui memiliki pemahaman radikal cukup keras.
Meski
begitu, pihak kepolisian setempat dan tim Densus 88 Mabes Polri masih terus
berupaya menyelesaikan aksi teror tersebut guna menyelamatkan tiga orang anak
yang berada di dalam rumah pelaku. (hendra).
Kapolri
sebut teroris di sibolga kelompok isis
Medan-
kepala kepolisian republik indonesia (kapolri) jendral polisi tito karnavian
mengatakan teroris di sibolga merupakan bagian kelompok dukungan jaringan isis.
Tito
menjelaskan, penangkapan pelaku teror ini tidak ada kaitannya dengan pemilu.
Dalam
keterangannya, jendral polisi tito karnavian mengatakan ledakan bom di jalan kh ahmad
dahlan, gang sekuntum, kelurahan pancuran bambu, kecamatan sibolga sambas,
sibolga merupakan
aksi pelaku teroris kelompok pendukung jaringan isis.
“husein
alias abu hamzah yang di duga sebagai pelaku telah diamankan polisi dan pelaku
merupakan jaringan pendukung isis,” terangnya saat berkunjung di pondok pesantren al kautsar, jalan
pelajar kota medan.
Tito
menjelaskan, tiga pelaku teroris ini sudah memahami isis, dimana penangkapan
tersebut telah lama dijejaki tim densus 88 mabes polri.
Sebelumnya
petugas densus 88 menangkap seorang pelaku teroris di lampung dua hari lalu,
pelaku bom di sibolga dan lampung memiliki jaringan yang sama.
“ini ada
kaitannya dengan teroris yang ada di lampung yang berhasil ditangkap tim densus
88 beberapa waktu lalu,” pungkasnya.
Kapolri
menegaskan, peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan pemilu, karena seluruh
pelaku teroris terus melakukan kejahatannya setiap saat, sesuai ideologi mereka
yang keras radikal.
“yang pasti
aksi teror ini tidak ada hubungannya dengan pemilu. Karena para pelaku teror
itu kerap kali melakukan aksinya tanpa mengenal waktu,” jelasnya. (hendra).