Bupati Terkelin Brahmana Ke India Tindaklanjuti Zero Budget Natural Farming

Sebarkan:
Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH dan Kepala Dinas Pertanian Sarjana Purba, Kabid Sumber Daya Alam Kemaritiman True Khan, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banja dan Kepala BPTP Balai Pengkajian Tehnologi Pertanian Sumut, dr hadijah Lubis, sesaat berada di Bandara Soekarno Hatta.
Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH dan Kepala Dinas Pertanian Sarjana Purba, Kabid Sumber Daya Alam Kemaritiman True Khan, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banja dan Kepala BPTP Balai Pengkajian Tehnologi Pertanian Sumut, dr hadijah Lubis, sesaat berada di Bandara Soekarno Hatta.


KARO | Untuk menindaklanjuti Zero Budget Natural Farming (ZBNF) program yang menjauhkan para petani dari penggunaan bahan-bahan kimia dalam kegiatan agrikultur, sesuai pesan Menko Luhut Binsar Panjaitan, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH berangkat ke Andhra Pradesh, India.

 Pemerintah Andhra Pradesh sendiri diketahui telah berhasil mengimplementasikan program ini sejak 2016 dengan melibatkan 40.000 petani. Jumlah ini berkembang menjadi 523.000 orang petani pada 2018. Dengan ZBNF, produksi padi di Andhra Pradesh dapat ditingkatkan sampai 15%, kacang tanah 26%, sedangkan kapas 10% sehingga menjadi percontohan di dunia.

 Hal itu diungkapkan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, Kepala Dinas Pertanian Sarjana Purba, sesaat sebelum keberangkatan dari Bandara Soekarno Hatta Gate 3, Selasa malam (19/3). Bupati Karo di India direncanakan hingga 25 Maret 2019.

Selain Bupati Karo Terkelin Brahmana SH juga turut ikut dalam rombongan Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, Kadis Pertanian Kabupaten Karo Sarjana Purba, SSTP, Kabid Sumber Daya Alam Kemaritiman True Khan, dan Kepala BPTP Balai Pengkajian Tehnologi Pertanian Sumut, dr hadijah Lubis.

“Mengadopsi pendekatan Agroecology, ZBNF menghindarkan petani dari biaya tinggi akibat penggunaan bahan kimia, sekaligus meningkatkan kesehatan petani dan lingkungan. Hal ini yang harus kita pelajari disana, agar nantinya bisa diterapkan di Kabupaten Karo yang 80 persen menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian, ujar Bupati Karo.

Sepulang dari India, Pemkab Karo dan Humbahas juga sepakat bekerjasama dalam sektor pertanian. Ekspedisi pengiriman keluar negeri berupa hasil pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan dan hasil pertanian Kabupaten Karo, ini penting sekali, ke dua daerah menyatukan komitmen pengiriman hasil-hasil pertanian ke luar negeri, tidak tertutup kerjasama ditingkan dengan daerah-daerah pertanian di Sumatera Utara, ujar Terkelin Brahmana.

Sambungnya, mengenai tanaman pertanian yang dapat dikerjasamakan, nanti lebih lanjut kita kordinasikan bersama Bupati Humbang Hasundutan, pada prinsipnya tanaman hortikultura, misalnya dari Karo, kol dan sayur mayur lainnya serta tanaman jagung,sedangkan Humbang bisa saja nanti kopi, urai Bupati Karo.

Sementara Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor mengapreisasi pertemuan sebelum keberangkatan ke India bersama Bupati Karo, dimana kami sepakat kedepan menjalin kerja sama antar kedua kabupaten ini yang terkenal dalam bidang pertanian terlebih tanaman hortikultura. Humbahas akan belajar dari Karo. Bupati Karo respek dan welcome dengan kerjasama ini, ujarnya.


Potensi pertanian ke dua daerah menjadi perhatian serius pemerintah pusat melalui Menko Luhut Binsar Panjaitan, sehingga mengutus Karo dan Humbang Hasundutan ke India mempelajari ZBNF (Zero Budget Natural Farming) dalam bidang pertanian alami berbiaya nol dan tanpa zat kimia, tutur Dosmar.

Kedepan, imbuh Dosmar Banjarnahor, Kabupaten Karo dan Humbahas akan bersinergi selalu dalam ekspor tanaman hortikultura, dari Humbahas tanaman kopi dan kemenyan, ini yang kita jalin, tadi Bupati Karo sudah setuju, dan komitmen kami bersama ini akan kita wujudkan secepatnya, harapnya. (ms.keloko)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini