Bumiputera di Duga Bekukan Polis Asuransi Warga

Sebarkan:

Binjai - PT. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 di duga bekukan pembayaran klaim ke pemegang polis. Hingga kini, para nasabah belum dapatkan kepastian kapan dana klaim tersebut bisa cair.

Hal tersebut di sampaikan salah seorang pemegang polis, Erwin Syah Putra Nasution, warga Kecamatan Binjai Utara, kepada wartawan, Senin (11/9/19).

Erwin mengaku sudah menjadi pemegang polis asuransi Bumiputera sejak tahun 2015 lalu dengan nomor polisi 215100787988. Namun sekitar bulan Juli 2018 dirinya memberhentikan kontrak atau  klaim penebusan dimana klaim ini merupakan pemutusan asuransi secara sepihak karena Mosi tak percaya.

Erwin  menjelaskan, pemutusan asuransi secara sepihak tersebut bukan tanpa alasan. Dirinya mendapatan informasi dari beberapa warga yang merupakan pemegang polis di Bumiputera yang mengaku kesulitan mencairkan klaim asuransi mereka meski telah habis masa kontrak pada polis asuransi tersebut. "Dengan rasa takut dan cemas  akan mengalami nasib serupa karena polis saya merupakan polis dana kelangsungan  belajar untuk  anak saya masa kontrak yang masih panjang hingga  tahun 2032 dengan pembayaran premi Rp 879.060,00 ribu rupiah per tiga bulan. Dari  informasi warga tersebut, kemudian  saya mendatangi kantor Bumiputera yang berada di jalan Sukarno Hatta, Kecamatan Binjai timur, Kota Binjai pada (13/7/ 2018)  dan membuat keputusan untuk memutuskan kontrak di asuransi Bumiputera," tutur Erwin.

"Pengembalian berkas saya di terima langsung oleh  salah satunya pegawai dan pihak asuransi Bumiputera menyatakan  jika tabungan saya di buku polis memiliki saldo senilai Rp 7.000.000,00,-  juta rupiah lebih dan dapat di ambil setelah enam bulan dari pengembalian berkas," terangnya.

Masih kata Erwin, pada (6/3/ 2019) dirinya mendatangi kembali kantor asuransi Bumiputera dan dihadapkan langsung dengan Taufik Manurung yang merupakan penanggung jawab dari Bumiputera kota Binjai.

"Pada saat pertemuan tersebut, kepada penanggung jawab dari pihak asuransi bumiputera saya menjelaskan dan menagih janji yang diberikan kepada saya pada tahun 2018 lalu. Namun Dalam pertemuan tersebut  Taufik Manurung menjelaskan jika klaim  yang saya ajukan tidak bisa dibayarkan tanpa batas waktu yang belum ditentukan sesuai dengan salinan  himbauan dari pihak OJK yang diberikan kepada pihak asuransi Bumiputera sebagai informasi  atau himbauan kepada masyarakat pemegang polis untuk di baca dan di fahami," paparnya.

Dalam salinan surat OJK tersebut, lanjut Erwin, pihak asuransi Bumiputera hanya dapat membayarkan polis kepada pemegang polis asuransi pendidikan, kematian dan saat ini belum dapat membayar polis asuransi yang telah habis masa kontrak maupun memutuskan kontrak.

Ditanya kapan pihaknya dapat membayarkan uang yang menjadi hak dari pemegang polis, Taufik Manurung menyarankan pihak pemegang polis bersabar karena pihaknya sendiri belum bisa memastikan kapan pemegang polis bisa segera mendapatkan dana klaimnya yang sudah jatuh tempo atau habis kontrak. Namun pihaknya mengatakan akan secepatnya membayar hak pemegang polis.

Lanjutnya, pihak asuransi Bumiputera menjelaskan bentuk usaha Bumiputera adalah mutual atau usaha bersama, artinya seluruh modal yang ada di asuransi Bumiputera merupakan bersumber dari pemegang polis.

Kepada awak media Erwin sangat berharap uang klaim miliknya segera dibayarkan. "Kita berharap, agar pihak perusahaan dan pihak terkait  mampu mengatasi permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat agar semua pihak khususnya masyarakat pemegang Polis Asuransi Bumiputera yang ada  di kota Binjai, Kabupaten Langkat dan masyarakat  Sumatera Utara  pada umumnya tidak dirugikan, karena banyak sudah warga yang merasa di rugikan dan menjadi korban oleh manajemen asuransi Bumiputera pada saat ini," ujarnya menyesalkan tindakan pihak Bumiputera. (hendra). 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini