Perampok dan Pembunuh Anaknya Belum Tertangkap, Kristina Sembiring Ngadu ke Jokowi

Sebarkan:
KECEWA: Kristina br Sembiring dan Jamson Pardamean Gultom kecewa kasus pembunuhan anaknya belum terungkap.
KECEWA: Kristina br Sembiring dan Jamson Pardamean Gultom kecewa kasus pembunuhan anaknya belum terungkap.
MEDAN|Kristina br Sembiring (48) warga Jalan Perhubungan Desa Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Delisersang terpaksa memberikan surat kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini di Medan.

Hal itu dikarenakan Kristina kecewa karena sudah 2 tahun kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap anak kandungnya, Johannes Logoswi Gultom (15), hingga kini belum juga terungkap.

"Kasus pembunuhan yang dialami anak saya Johannes terjadi pada 10 Mei 2017 di lahan garapan Pondok Rowo Dusun XXII Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan. Saat itu jasad korban ditemukan nyaris membusuk dengan 37 luka tikaman di tubuh korban. HP dan uang korban juga raib," ujar Kristina didampingisuaminya Jamson Pardamean Gultom (51) kepada wartawan di Mapolrestabes Medan, Kamis (7/2/2019).

Sejumlah saksi ungkapnya, sudah diperiksa termasuk saksi kunci yang melihat korban saat dianiaya di Jalan Pasar V Timur Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan sebelum jasadnya dibuang di lahan garapan Pondok Rowo Dusun XXII Desa Sampali.

"Meski sejumlah saksi sudah diperiksa, namun hingga kini para pelaku yang diperkirakan 3 orang sesuai dengan keterangan saksi, hingga kini masih berkeliaran," ungkapnya sembari meneteskan air mata.

Ibu koban juga mengaku sudah mengirimkan surat kepada Kapolri, Kapoldasu, Kapolrestabes Medan dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan harapan agar kasus pembunuhan tersebut ditindaklanjuti dan para pelaku pembunuhan segera ditangkap.

"Saya berharap agar para pelaku pembunuhan sadis ini segera ditangkap," katanya sembari menunjukkan surat tanda laporan pengaduan yang tertuang di Nomor: STTLP/1046/K/V/2017/SPKT Percut, Tanggal 10 Mei 2017.

Lanjutnya, Kristina juga sudah memberikan surat terkait kasus pembunuhan terhadap anaknya kepada Presiden Jokowi saat menghadiri acara Perayaan Natal Nasional di gedung Serba Guna Desember 2018 lalu.

"Saat Natalan berlangsung, saya berteriak kepada Pak Presiden, sehingga saya dipanggil. Kemudian saya bercerita tentang kasus pembunuhan anak saya yang pelakunya belum tertangkap. Kemudian saya memberikan surat kepada Presiden Jokowi, dan surat itu diterima lalu diserahkan ke Paspamres," ujarnya sembari menambahkan agar pelaku segera ditangkap polisi.


Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Faidil Zikri ketika dikonfirmasi terkait kasus pembunuhan ini mengaku akan segera mengeceknya. "Ntar saya cek perkembangan kasus ini ya," ucapnya.

Sebelumnya, jasad korban yang merupakan siswa SMA Negri 11 Medan kelas 1 itu ditemukan seorang pemulung bermarga Gultom saat mencari barang bekas sekira pukul 15.30 WIB. Awalnya pemulung itu mencium aroma busuk  tak lama  menemukan sesosok mayat dengan posisi terlentang dan mulai membusuk, serta banyak bekas tikaman senjata tajam hingga mencapai puluhan liang. Saat itu korban memakai celana pendek warna merah dan tidak mengenakan baju.

Pemulung itu melaporkan temuannya ke warga  dan diteruskan ke Polsek Percut Sei Tuan serta Tim Identifikasi Polrestabes Medan. Petugas kepolisian dan identifikasi tiba di lokasi kejadian guna olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat bersamaan, ibu korban, Kristina Sembiring dan keluarganya yang datang ke lokasi penemuan mayat langsung menangis histeris. Tak berapa lama ayah korban, Jamson Pardamean Gultom menjerit melihat anaknya  tidak bernyawa lagi. (jo)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini