Maskapai Sebut Meningkatnya Biaya Operasional Bandara Penyebab Mahalnya Harga Tiket Pesawat

Sebarkan:
Kualanamu | Mahalnya harga tiket pesawat yang semakin membebani masyarakat menimbulkan reaksi dari Dewan Perwadilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), Komite II yang mengawasi  undang undang penerbangan terkait dengan keselamatan dan layanan publik melakukan kunjungan ke Bandara Kualanamu Deliserdang  dalam kunjungan mereka mencari informasi permasalahan yang ada di lapangan hingga meyebabkan harga tiket pesawat domestik mahal dibandingkan penerbangan dari luar negeri.

Dalam pertemuan yang digelar DPD RI mengumpulkan seluruh komunitas bandara, baik dari maskapai yang bereoperasi dibandara kualanamu, otoritas bandar udara wilayah II medan perpanjangan Kementrian Perhubungan Udara dan pengelola bandara kualanamu PT Angkasa Pura II

Dalam pertemuan disebutkan kalau dampak mahalnya harga tiket pesawat ditambah lagi biaya bagasi berbayar menyebabkan penumpang menurun drastis sehingga pihak PT Angkasa Pura II mengalami kerugian miliaran rupiah dalam periode satu bulan terakhir akibat banyaknya pembatalan penerbangan.

“Ada 60 pembatalan penerbangan rata rata setiap hari,” pungkas Parlin.

Sementara pihak Otoritas Bandar Udara sebagai pengawas atau regulator perpanjangan tangan kementrian perhubungan tak menemukan adanya pelanggara pada maskapai yang masih menjual tiket pada ketentuan aturan  batas atas yang di berikan pemerintah sesuai dengan jarak dan tujuan penerbangan.

Pihak maskapai beralasan kalau mahalnya harga tiket disebabkan naiknya biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh pihak maskapai  ,semakin canggih bandara semakin mahal berbagai  biaya fee operasional yang dikeluarkan oleh maskapai pada pengelola bandara dan instansi lain  dan beban yang dikeluarkan oleh maskapai di timpakan pada tiket pesawat dan bagasi penumpang.

Rahmad Iskandar Dinata, Ketua AOC Airlines Operator Comite yang juga maneger Station Maskapai Malaysia Airlines, Sabtu (16/02/2019) mengungkapkan, memang ada sebagian maskapai yang berani melakukan pembelian Avtur dibayar di muka. Sehingga pada saat bbm avtur naik, mereka sudah ada stok memagari dengan harga lama, personal head cost dan fick cost seperti biaya panduan udara, biaya parkir tambahan bila lebih dari satu jam dulu dua jam kini angkasa pura dua mengurangi waktu tunggu kita menjadi satu jam ,itu juga termasuk dalam cost yang harus kita bayarkan pada pihak Angkasa Pura, airnavigasi maupun mitra kerja lainnya.


“Sebenarnya cost cost ini lah yang menjadi pertimbangan kita di kualanamu. Sekarang ini kita tidak langsung dari selat malaka mendarat ke landasan runway namun sekarang disuruh putar supaya saat menunggu pendaratan  pesawat tidak berada di atas selat malaka. Kita disuruh memutar dan itu juga memakan cost karena minyak yang kita gunakan diatas selama menunggu dan memutar itu. Jadi kebijakan ini juga harus sejalan dengan keinginan pemerintah ataupun masyarakat. Kalau mau tiket murah dilihat juga di kitanya untung untung tidak ada yang koleps (bangkrut) dan saat ini maskapai tidak ada pilihan lain untuk menurunkan harga tiket sebelum cost itu dapat dikurangi,” pungkasnya.

Anggota DPD RI menyimpulkan  dalam pertemuan  kemarin kalau pemerintah tidak ada solusi untuk menurunkan harga tiket sebelum merevisi  aturan  penentuan batas atas harga tiket disesuaikan seperti di luar negeri yang bisa lebih murah sesuai jarak  temp, terutama pesawat yang berbiaya murah (LLC).(wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini