Ketua Bawaslu Kabupaten Toba Samosir Juniat Sitorus,S.Sos |
TOBASA |
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Toba Samosir akan merekrut sebanyak
enam ratus dua puluh delapan orang untuk
menjadi Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) pada Pemilu serentak 17 April
2019 mendatang.
Ketua Bawaslu Kabupaten Toba Samosir Juniat
Sitorus,S.Sos mengatakan, pada Pemilu
2019 pihaknya akan merekrut sebanyak 628 pengawas TPS. Ratusan orang ini
nantinya akan diseleksi dan akan ditugaskan untuk di enam belas Kecamatan yang
berada di Kabupaten Toba Samosir.
"sebelumnya, kita sudah lakukan pengumuman
pendaftaran mulai dari tanggal 4 Januari hingga 10 Februari. Dan pendaftarannya
dimulai dari tanggal 11 hingga 21 Februari 2019 setelah itu akan ada seleksi.
Dan tepatnya dimulai dari hari ini," ujar Juniat Sitorus Senin
(11/2/2019).
Lanjut Juniat, adapun ketentuan persyaratan Pengawas
TPS tersebut adalah Warga Negara
Indonesia, pada saat pendaftaran berusia paling rendah 25 tahun, setia kepada
Pancasila sebagai dasar negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka
Tunggal Ika, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, mempunyai integritas,
kepribadian yang jujur dan adil, berpendidikan paling rendah Sekolah Menengah
Atas atau sederajat, berdomisili di kelurahan/Desa setempat dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
dan lainnya.
"Pengawasan dimaksud seperti metode kampanye, Alat
Peraga Kampanye, saat masa tenang, politik uang hingga hari H pemungutan suara.
Bagi putra-putri Kabupaten Toba Samosir yang ingin menjadi pengawas TPS dapat
mengambil formulirnya di sekretariat pada Kantor Panwas masing-masing kecamatan
sesuai domisili warga mana," jelas Juniat.
Selanjutnya, pada 27 Februari 2019 sampai 1 Maret 2019
akan masuk tahap menerima tanggapan masyarakat. Pada 4 Maret 2019 sampai 6
Maret 2019 memberikan klarifikasi atas tanggapan masyarakat. Pada 8 Maret 2019
sampai 12 Maret 2019 pengumuman yang diterima menjadi pengawas TPS. 25 Maret
2019, mereka yang terpilih dilantik sekaligus juga mengikuti Bimbingan Teknis.
Selain menjadi anggota Pengawas TPS, juga tidak terlibat
dengan partai politik. Bekerja dengan profesional, kalau bisa memiliki
kendaraan pribadi dan paling utama mempunyai telepon genggam jenis android.
Seleksi dilakukan murni, tidak ada kolusi mau pun unsur kedekatan," tambah
ketua Bawaslu Tobasa. (OS)