Parkir otomatis RSUD Deliserdang |
Hal ini dikatakan sejumlah warga Kecamatan Lubukpakam
karena mengeluhkan parkir otomatis di rumah sakit milik pemerintah tersebut. Salah
satunya, Indra, warga Perumahan BSP Lubukpakam. Dia berharap, agar parkir RSUD Deliserdang segera dikembalikan kepada sistem yang sebelumnya.
"Bupati Deliserdang harus mengambil sikap. Rumah
sakit itu adalah tempat pelayanan masyarakat Deliserdang, dan umumnya digunakan
warga kurang mampu. Jadi bukan menjadi sarang bisnis. Karena ini diduga sudah
menjadi ajang bisnis yang mencari keuntungan, dan tentunya sangat memberatkan
pengunjung RSUD terutama penjaga keluarga pasien," tegas Indra.
Ia menyebutkan, parkir otomatis di RSUD Deliserdang ini
tidaklah pantas di terapkan di RSUD Deliserdang. Karena selain merugikan banyak
masyarakat yang berobat dan keluarga pasien, parkir otomatis ini juga diduga
suatu alat untuk mencari keuntungan besar . "Ya, kami meminta kepada
Bupati Deliserdang agar parkir itu ditiadakanlah pak," pinta Indra.
Hal senada dikatakan Khairul Nasution warga Tanjung
Morawa, parkir rumah sakit saat ini semakin menyulitkan. Apa lagi pasien yang
naik becak atau sepeda motor, parkir nya jauh ke belakang. "Susah sekarang
di RSUD Deliserdang. Parkir saja sudah sulit, belum lagi hal yang lain,"
pungkasnya.
Katanya, Anggota DPRD Deliserdang baiknya juga memanggil
pihak-pihak yang berkepentingan dalam menjalankan parkir RSUDDeliserdang itu. "DPRD Deliserdang harus memanggil siapa-siapa aja yang
berkepentingan dalam parkir tersebut. Tentunya tiga pihak di situ, yakni RSUD
Deliserdang, Dishub Deliserdang dan pihak swasta pemilik parkir dan langsung
menggelar rapat dengar pendapat (RDP)," tandas Khairul.
Terkait hal ini, Anggota DPRD Deliserdang Bayu Sumantri
Agung mengkritik parkir di RSUD Deliserdang yang terbilang belum cocok dipasang
parkir otomatis atau sering disebut Barrier Gate (mesin palang otomatis). Pasalnya
parkir tersebut masih banyak dikomplain oleh keluarga pasien yang hendak bolak-balik
untuk keperluan si pasien.
"Belum cocok parkir otomatis itu dipasang di RSUD
Deliserdang. Ini kan membuat banyak rugi keluarga pasien yang hendak pergi
bolak-balik ke rumah sakit. Misalnya mau beli obat di luar atau mengambil
kebutuhan pasien di luar. Nah tentunya keluarga pasien akan kena biaya parkir
yang banyak," kata Bayu, Sabtu (12/01) via seluler.
Ia menyebutkan , bahwa banyak juga warga yang mengeluh
soal parkir otomatis di RSUD itu, karena menyebabkan antri panjang dari pintu
masuk utama sehingga mengganggu macet dan lambat. Selain itu juga terkait biaya
parkir, baru sebentar masuk dan hanya melintas saja, sudah dikenakan biaya.
"Banyak laporan ke saya soal Parkir ini. Ada yang
kena melintas saja hanya beberapa menit sudah kenak biaya parkir dan ada warga
yang bolak-balik keluar kena biaya terus. Inikan sudah tidak betul," kesal
Bayu. (wan)