GUNUNGSITOLI- Sesosok mayat pria ditemukan warga dalam kondisi membusuk di dalam rumahnya, Selasa (8/1/19).
Korban Hamefona Larosa (42), warga Desa Dahana Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli ditemukan pertama kali oleh anak abang korban, Irwan Larosa (29), warga Desa Dahana Dusun II, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi.
Saat itu Irwan mendatangi rumah korban untuk memberitahukan kalau ada pihak keluarga yang akan melaksanakan pesta pernikahan. Namun, tiba dirumah korban, Irwan mencium bau busuk. Curiga dengan bau tersebut, akhirnya dirinya melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepolisian Polsek Gido dan Kodim 0213 Nias.
"Saya datang mau memberitahu kalau ada acara pernikahan besok di rumah famili, tapi tiba dirumah kok ada bau busuk, akhirnya saya lapor kepada petugas," jelasnya.
Kemudian lanjut Irwan, petugas masuk ke dalam rumah dan menemukan korban dalam kondisi membusuk di atas tempat tidur.
Kapolsek Gido, Iptu Khamzar Gea, menyebutkan setelah mendapatkan informasi dari warga, pihaknya langsung mendatangi lokasi. "Gerak cepat turun ke TKP, bersama pihak medis (puskesmas fowa) langsung melakukan pemeriksaan mayat sekaligus Ver korban, dan memintai keterangan saksi," ujarnya.
Di TKP, Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh korban dan diperkirakan korban meninggal pada Minggu (6/1/2019) kemarin, sehingga pihak keluarga korban tidak keberatan dan membuat Surat Pernyataan agar tidak melakukan otopsi kepada korban.
"Selanjutnya Pihak Kepolisian Polsek Gido menyerahkan jenazah korban kepada keluarganya," ujar Kapolsek Gido Iptu Khamzar Gea
Sementara, dari keterangan saudara kandung korban, Borota Larosa, (52) warga Desa Dahana Kecamatan Gunungsitoli Idanoi Kota Gunungsitoli mengatakan kalau korban tinggal seorang diri di rumah orangtuanya bersebelahan dengan rumah Irwan Larosa.
"Selama ini korban tidak pernah memasak sendiri, melainkan meminta makanan kepada saudaranya," ujarnya.
Lebih lanjut Borota Larosa mengatakan, korban terlihat terakhir kalinya pada hari Sabtu (5/1/19) sore kemarin, karena saat itu korban mengeluh kepada saudaranya bahwa bagian ulu hatinya terasa sakit karena jarang makan.
"Dan korban tidak minum minuman keras dan tidak pernah melalukan keributan di sekitar lingkungan," terangnya (Marinus Lase)
