JANJIKAN-Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto saat menghadiri Ngobrol Santai (Ngobras) Wartawan Unit Polrestabes Medan. |
MEDAN | Personel
yang melaksanakan Program 1092 Polrestabes Medan ‘Menyatu Dengan Masyarakat’ secara
baik dan maksimal, maka akan mendapatkan penghargaan dari Kapolrestabes Medan,
Kombes Pol Dadang Hartanto.
Penghargaan itu berupa ibadah umrah bagi yang muslim dan
perjalanan ibadah bagi non muslim. "Setiap personil yang bekerja maksimal
dalam menjalankan program 1092 Polrestabes Medan akan mendapat reward dan
punishment berupa umroh bagi yang beragama muslim dan perjalanan ibadah bagi
yang non muslim," ujar Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto
didampingi, Kasat Intel AKBP Masana Sembiring dan Kasat Binmas, AKBP Rudi HR
pada diskusi Ngobrol Santai (Ngobras) Wartawan Unit Polrestabes Medan di Media
Center Polrestabes Medan, Kamis (10/1/2019).
Menurut Kapolrestabes Medan, Program 1092 Menyatu dengan
Masyarakat ini merupakan hasil perhitungan jumlah kegiatan yang dilakukan personel
(perwira) yang ditunjuk. Ada 273 perwira yang ditunjuk dan harus melakukan
minimal 4 kegiatan dalam sehari. Hasil perkalian angka yang menjadi cikal bakal
program 1092.
"Tujuan program ini adalah melaksanakan fungsi
preemtif dan deteksi dini. Preemtif untuk membangun kesadaran dan ketahanan
masyarakat terhadap pengaruh negatif. Sedangkan deteksi dini diharapkan mampu mendapat
informasi secara cepat dari masyarakat," tambahnya.
Sedangkan konsep secara global program 1092 ini,
bagaimana polisi dan masyarakat punya persepsi yang sama dengan masyarakat
untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif. Mendukung pelaksanaan fungsi
Binmas dengan pencegahan yang baik masyarakat semakin kuat. "Tentu
pelaksanaan program ini memerlukan dukungan dari semua pihak termasuk membangun
kemitraan," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolrestabes juga menyampaikan
masalah hoaks dan cara mengantisipasinya. Cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi
hoaks adalah dengan turun ke lapangan untuk menerima konfirmasi dari masyarakat
terkait berita bohong tersebut. (jo)