Kabupaten Labuhanbatu Berpotensi Terjadinya Bencana

Sebarkan:

RANTAUPRAPAT - Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sebagai bagian dari wilayah yang berada didaerah yang berpotensi terjadinya bencana yang disebabkan oleh faktor alam dan non alam. Untuk itu telah membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan harapan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dapat lebih cepat dan tepat dalam melayani masyarakat dalam penanggulangan bencana.

Hal itu disebutkan Plt. Bupati Labuhanbatu H Andi Suhaimi Dalimunthe, ST, MT dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Kepala BPBD Labuhanbatu H Sofyan Hasibuan, SE, M.AP, Senin (7/1/2019) pagi pada Upacara Apel Gabungan Kelompok I dan II di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu yang dilaksanakan di Lapangan Diklat BKPP Labuhanbatu.

Dijelaskan, BPBD Labuhanbatu dalam kurun waktu Tahun 2018 dari Bulan Januari sampai dengan Desember telah melakukan kegiatan penanggulangan bencana lebih kurang 30 kejadian bencana seperti, Bencana Longsor; Longsor di lingkungan Talsim Kelurahan Sirandorung Kecamatan Rantau Utara, Longsor di Bandar Tinggi Kecamatan Bilah Barat dan Longsor di Kelurahan Aek Paing Kecamatan Rantau Utara.

Kemudian, Banjir di Desa Lingga Tiga Dusun Janji Aek Kundur Kecamatan Bilah Hulu, Banjir di Desa Emplasmen Dusun N-4 Pancasila dan Dusun Pondok Kroyok Kecamatan Bilah Hulu, Banjir di Aek Matio dan Pasar Gelugur Kelurahan Siringo-ringo Kecamatan Rantau Utara, Banjir di Kelurahan Aek Paing Kecamatan Rantau Utara, Banjir di Desa Negeri Lama Seberang Kecamatan Bilah Hilir, Banjir di Sennah Kecamatan Pangkatan, Banjir di Lingkungan Sibuaya Kelurahan Sioldengan Kecamatan Rantau Selatan, Banjir di Lingkungan Talsim Kelurahan Sirandorung Kecamatan Rantau Utara dan Banjir di Desa Tebing Linggahara Kecamatan Bilah Barat.
Selanjutnya, Angin Puting Beliung di Desa Tanjung Siram Dusun Malaka Kecamatan Bilah Hulu, di Desa Pondok Ladang Kecamatan Bilah Barat, di Desa Meranti Paham Dusun IV dan Desa Meranti Paham Afdeling VI Perkebunana PTPN IV Kecamatan Panai Hulu.

Menurut Sofyan, Korban Hanyut di Desa Sei Sanggul Kecamatan Panai Hilir Sei Berombang (1 orang anak berusia 6 tahun bernama Awaluddin meninggal karena tenggelam), Korban hanyut di Desa Sei Lumut Kecamatan Panai Tengah Sei Berombang (1 orang meninggal di akibatkan kapal yang ditumpangi terbalik di perairan Sei Lumut Sei Berombang), kemudian di Sungai Bilah di Kelurahan Siringo-ringo Kecamatan Rantau Utara (1 orang anak berusia 10 tahun bernama Asa Ambarita meninggal karena hanyut terbawa arus sungai), di Desa Tebing Linggahara Kecamatan Bilah Barat (1 orang anak berusia 16 tahun bernama Muhammad Pahlevi Rambe dinyatakan hilang/belum ditemukan di perairan sungai bilah Desa Tebing Linggahara).

Terkait musibah kebakaran, yaitu Kebakaran lahan perkebunana masyarakat di Desa Pasar III Dusun V Kecamatan Panai Tengah (Lahan terbakar di perkirakan lebih kurang 5 Ha), di Desa Telaga Suka Kecamatan Panai Tengah (Kebakaran menghabiskan lahan lebih kurang sekitar 5 Ha) di Desa Sei Lumut Dusun II Kecamatan Panai Hilir, di Desa Kampung Dalam Kecamatan Bilah Hulu (Lahan sawit terbakar lebih kurang 2 Ha), kemudian Pohon Tumbang di Jalan SM Raja Aek Tapa Kecamatan Rantau Selatan (yang bencana ini tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu).


Menurut Sofyan, dalam penanggulangan bencana, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu telah melakukan berbagai kegiatan seperti, Mitigasi Bencana, Pencarian dan Pertolongan, Penyusunan permohonan untuk perbaikan kerusakan dan kerugian akibat bencana. Kemudian dalam penanggulangan ini  berkoordinasi dengan lintas sektor seperti Basarnas, Bulog, Kodim, Polres, PMI, Pramuka, Relawan Pemuda dan Remaja Mesjid yang semuanya bekerja saling bahu membahu dalam mengurangi resiko akibat bencana. (manto)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini