Diduga Rehab Irigasi Batang Ilung Syarat Korupsi, Ratusan Petani Datangi Kejari Paluta

Sebarkan:


PALUTA - Petani yang ada di Kabupaten Padang Lawas Utara khususnya di Kecamatan Padang Bolak dan Portibi belakangan ini mulai resah, pasalnya sawah seluas 3.200 hektar kekeringan karena kekurangan air. Kekurangan air itu di sebabkan oleh rusaknya jaringan Irigasi Batang Ilung. 

"Bagaimana tidak resah, sudah memasuki 4 bulan aliran air terhenti dan sawah mulai kekeringan," kata Ketua Forum Petani Pengguna Irigasi Batang Ilung (FP2IBI), Asrin Harahap, Senin (7/1/2019).

Masih kata Asrin, petani yang selama ini hanya bisa mengandalkan irigasi, kini hanya bisa gigit jari dan pasrah melihat kerusakan saluran irigasi Batang Ilung. Jika air tidak segera di aliri maka ribuan hektar sawah yang berada di Kecamatan Padang Bolak dan Poritibi kekeringan dan petani juga akan mengalami penderitaan berupa gagal tanam.

Asrin juga menjelaskan bahwa maksud dan tujuan kedatangannya bersama ratusan petani ke Kejari Paluta untuk mengadukan yang berupa fakta dan informasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat tentang adanya dugaan indikasi penyelewengan terhadap rehab irigasi. Karena rehab yang selama ini di kerjakan sama sekali tidak bisa di manfaatkan. 

"Padahal pemerintah selalu menganggarkan dana untuk rebab saluran air Batang Ilung tapi sampai saat ini masyarakat petani tidak bisa memanfaatkannya," ujarnya.

Akibat dari kelalaian ini menyebabkan petani tidak bisa turun tanam dan mengakibatkan gagal tanam karena saluran irigasi tidak mengalir sama sekali. Selain itu, pegawai irigasi Batang Ilung sampai saat ini tidak ada kejelasan sama sekali sehingga menyulitkan pihak petani untuk berkomunikasi dan mengadukan kerusakan saluran air, sehingga para petani berinisiatif mengadukan nasibnya ke Kejari Paluta.


Sementara, Kajari Paluta Rizal Syah Nyaman SH MH melalui Kasi Intel Sutan SP Harahap SH saat menerima ratusan petani di halaman Kejari Paluta mengatakan akan melakukan kordinasi kepada instansi terkait perihal kerusakan irigasi Batang Ilung. "Pertama tentunya kita mengucapkan terima kasih atas kedatangan bapak ibu sekalian. Apa yang menjadi aspirasi para petani nantinya akan di sampaikan ke pimpinan dan selanjutnya berkordinasi dengan pihak terkait," pungkasnya.

Pantauan, ratusan petani yang terdiri dari ibu-ibu datangi Kantor Kejari Paluta untuk menyerahkan laporan adanya dugaan penyelewengan dana rehab saluran irigasi Batang Ilung. Petani juga sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengumandangkan azan, hal ini dilakukan petani karena bentuk rasa kekecewaan yang mendalam atas buruknya kinerja pegawai irigasi Batang Ilung.(GNP)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini