Bupati Pesan Prioritaskan Kebersihan dan Drainase Saat Menghadiri Musrenbang |
KARO | Bupati
Karo Terkelin Brahmana menghadiri Musrenbang Kelurahan Gung Negeri, Kecamatan
Kabanjahe bertempat di Kantor Kelurahan Gung Negeri, Kamis (31/01). Ia
menyampaikan isu skala prioritas dan wajib para Kepling dan masyarakat untuk
memasukkan program terkait masalah kebersihan, drainase, parit dan lokasi
pembunagan air.
“Pesan ini saya ungkit kembali, sesuai pesan
Kemenkomaritim beberapa minggu yang lalu di Balige bagi Kabupaten/Kota sekitar
Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN),”ujar Bupati.
Faktor inilah sambung Bupati lagi, agar para peserta
mengutamakan agenda kebersihan disetiap lingkungannya. Jika tidak bersih atau
jorok akan menjadi sarang penyakit, apalagi kalau saluran air sumbat karena
dipenuhi tumpukan sampah.
Menurutnya, Kepala Lingkungan dapat bersinergi dengan
warga. Usahakan mensosialisasikan agar warga menjaga kebersihan lingkungan
dengan jangan membuang sampah sembarangan. Sebab kesadaran warga akan
kebersihan lingkungan masih kurang. Segala yang tidak digunakan dibuang begitu
saja ke selokan.
“Padahal selokan bukanlah tempat sampah, melainkan tempat
mengalirnya air. Jika saluran air tersebut banyak digenangi sampah maka air
tidak dapat mengalir dengan lancar. Bukan hanya sampah yang dengan enak dibuang
ke saluran air, limbah rumah tangga dan limbah lainnya juga kerap kali dibuang
begitu saja ke selokan. Hal ini dapat menciptakan sedimentasi di dasar saluran
air, akibatnya terjadi pendangkalan pada saluran air tersebut,”ujar Bupati
didampingi anggota DPRD Karo Mansur Ginting, Kepala Bappeda Ir nasib Sianturi
Msi, Kadis Perkim Chandra Tarigan, Kadis Kesehatan drg Irna Safrina Meliala,
Camat Kabanjahe Frans Leo Surbakti SSTP.
Menyahuti banyaknya aspirasi dan usulan para Kepling
terkait program kerja ditahun 2019 ini. Seperti yang dilontarkan Kepling I
sampai Kepling 10, semuanya akan di catat dan rangkum.
Menurut Kepala Bappeda Karo, Nasib Sianturi Msi semua
usulan yang masuk akan ditargetkan ditahun 2020. “Connecting Drainase tuntas,
artinya setiap parit saling berhubungan dan jelas pembuangannya. Begitupun saya
mengharapkan agar para Kepling berperan aktif untuk mempersatukan
masyarakat,”ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Kepala Dinas Perkim, Chandra
Tarigan, semua usulan yang masuk akan sesegera mungkin disurvei ke lokasi
saluran air yang sumbat. “Saya berharap para kepling melakukan pendataan dan
mengirimnya ke kami, agar segera ditindaklanjuti. Sebab ada anggaran
pembangunan rumah bagi rumah tidak layak huni di Dinas Perkim,”ujar Chandra.
Untuk sementara, solusi terkait tergenangnya air di
beberapa wilayah. Sebagai masukan bagi para kepling, air dialirkan dulu ke
tanah warga yang bersedia tanahnya dijadikan tempat menampung air. Solusi yang
kedua buatkan sumur serapan dan biopori. (ms.keloko)