Serda Handoko, Prajurit TNI Tewas di Tangan Kelompok Pemberontak di Papua

Sebarkan:
PAPUA|Serda Anumerta Handoko turut menjadi korban tewas di tangan kelompok separatis bersenjata di Papua. Prajurit TNI itu terbunuh dalam serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat menjalankan tugas sebagai Wadan pos di distrik Yall Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Selasa (4/12/2018).

Keluarga almarhum, keluarga besar Batalyon Infanteri 755/Yalet Kostrad maupun kerabat merasa kehilangan atas kepergian Almarhum yang terkenal baik, sopan, ramah, pendiam dan tidak suka banyak berbicara.

Prajurit kelahiran Desa Sumberjo Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora ini gugur dalam usia 24 tahun saat bertugas di Pos TNI Mbua. Dia gugur saat pos tempatnya bertugas diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM). Putra pasangan Sukram dan Warni yang lahir di Blora, Jawa Tengah, memulai karir militernya sejak 2015 lalu dan langsung bertugas di Batalyon 755 Yalet Kostrad.

Baca Juga: Jenazah Jefri Simaremare Diberangkatkan ke Sergai

“Betul, Serda Handoko lahir di Dusun Kedungwaru Desa Sumberejo. Saat ini, yang tinggal di sini hanya mbah-nya. Sementara, kedua orang tuanya sudah tinggal di Papua,” terang Kades Sumberejo, Kusnan, Rabu (05/12).

Serda Handoko tergabung bersama 150 anggota TNI dari Batalyon 755 Yalet Kostrad bertugas di Kabupaten Nduga, Papua, sejak bulan Maret 2018 lalu.

Agus Setiawan teman kecil Serda Anumerta Handoko saat dimintai tanggapan terhadap sosok almarhum mengatakan, mengenal dan berteman dengan almarhum sejak kecil, tumbuh dan besar bersama di kampung Malajapa Distrik Malabotom (Klamono dulunya, red) Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.

"Torang hidup dari kecil sama-sama Bang, bahkan dari bayi karena satu kampung, sekolah SD juga sama-sama, yang jelas merasa kehilangan sekali," kata Agus Setiawan, Rabu (5/12/2018) yang sedang berada di Jogja.

Baca Juga: Anggota Brimob Juga Tertembak Kelompok Separatis

Dikatakan Agus Setiawan, pertama mengetahui Almarhum menjadi korban dari facebook, karena Almarhum memiliki teman sesama anggota TNI yang menyampaikan pesan bertanda, dan kemudian dirinya mencari informasi pasti.

"Pertama tahu Almarhum jadi korban itu pas lihat medsos, facebook-nya yang ditag oleh teman-teman sejawatnya, dan kemudian saya cari informasinya ke media ternyata benar, awalnya masih tidak percaya, tapi mungkin itu sudah takdir Allah Yang Maha Kuasa," kata Agus Setiawan mencoba mengenang sosok Almarhum Serda Handoko.

Sesuai dengan informasi yang dihimpun, jenazah Almarhum tiba di Sorong pukul 10.00 WIT, kemudian dibawa kerumah keluarga almarhum Di Klamono, selanjutnya dibawa dan dimakamkan di TMP Tri Jaya Sakti, Kamis ini dipukul 17.00 WIT.

Sementara itu, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, rencananya akan terbang ke Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis pagi ini untuk menemui para korban selamat yang hingga kini masih dirawat di RSUD Wamena.

Baca Juga: 24 Orang Tewas Ditembak Kelompok Separatis di Papua

Ia didampingi, sejumlah pejabat teras TNI, di antaranya Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Andika Perkasa, tiba di Timika pada Rabu (5/12/2018).

Panglima langsung menggelar rapat terbatas dengan para petinggi TNI dan Polri terkait perkembangan situasi evakuasi para korban penembakan oleh KKB di Kabupaten Nduga dan langkah-langkah penegakan hukum selanjutnya yang akan diproses.(red/int)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini