Pangdam I/BB: Kita Butuh Jurnalis yang Profesional

Sebarkan:
Pangdam I/BB silaturahmi dengan awak media jajaran Pendam 
MEDAN|Untuk kali pertama setelah lima bulan menjabat sebagai Pangdam I/Bukit Barisan, akhirnya Mayjend TNI Sabrar Fadillah menyempatkan diri berkumpul bersama rekan-rekan media dalam rangka silaturrahmi, Jumat (28/12/2018) pagi di halaman Kompi Pengawal Kodam I/BB.

Dalam sambutannya, Pangdam menyebutkan jurnalis itu adalah sahabat. "Katakan baik jika baik. Katakan tidak baik jika tidak baik. Jangan ditutup-tutupi. Itu namanya sahabat. Sehingga kita bisa berkaca untuk memperbaiki diri dengan lebih baik lagi guna membangun bangsa," katanya. 

Dilanjutkannya, negara butuh jurnalis yang membangun bangsa. Karena itu, tanggungjawab moral wartawan ini cukup besar. Sebab, efek pemberitaan yang disebarkan juga cukup besar. 

"Kita butuh penulis yang handal, profesional, punya wawasan luas. Kemampuannya harus dimatangkan terus, melalui pendidikan dan pemahaman-pemahaman yang benar," harapnya. 

Seiring perkembangan teknologi informasi dan bertumbuhnya media online, kata Pangdam, efek cepatnya penyebaran informasi tak bisa dibendung. "Efek cepat dan teknologinya, iya. Tapi kebenarannya belum tentu. Kalau informasi yang disampaikan benar, ya bagus. Sebaliknya kalau tak benar, ya susah. Negara tetangga juga banyak yang tidak ingin kita maju. Karena itu, wartawan ada baiknya memilah-milah mana informasi yang baik untuk disebar, mana yang tidak," pintanya. 

Sebagai wartawan, tambah Fadillah, harus profesional. Begitu juga dengan proses demokrasi ini, wartawan dan media tidak boleh memihak. Harus netral, sama dengan TNI. Bedanya, Anda punya hak pilih, kami TNI tidak ada hak pilih.

"Siapa pun yang terpilih, kita tetap lanjutkan perjalanan bangsa ini. Misalnya, Presiden saat ini datang ke sini, tugas kami menjaga. Itu sesuai amanat UU. Karena TNI yang mengawal VVIP. Nanti siapa yang terpilih jadi presiden, ya kami juga tetap yang jaga," ujarnya.

Kalau ada sengketa, tambahnya, sebaiknya diminimalisir pemberitaannya supaya tidak menimbulkan efek yang lebih besar. "Karena kalau dibiarkan, bisa saja jadi seperti suriah, itu gak enak. Orang lain senang kalau kita terus berkelahi. Karena itu tolong pertimbangkan," pungkas Fadillah. 


Turut hadir dalam kegiatan itu, Kapendam I/BB Kolonel Inf Roy Hansen J Sinaga SSos, kasi Media Online Mayor Masniar, Kasi Media Cetak Mayor M Yamin, Kasi Media Elektronik Mayor Edi, para perwira utama Kodam I/BB, utusan PWI Sumut, Sekretaris Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Sumut Jonson Sibarani, para pimred dan jurnalis unit Pendam I/BB.(mal) 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini