Latihan Pencegahan Kebakaran, Satpol PP Pakpak Bharat: Pantang Pulang Sebelum Padam

Sebarkan:
Untuk meningkatkan kemampuan personil pemadam kebakaran yang berada di bawah naungan Satpol PP Kabupaten Pakpak Bharat, diselenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran di Balai Diklat Cikaok pada Selasa (04/12).

Pelatihan yang menggunakan metode teori dan praktek ini melibatkan seluruh personil pemadam kebakaran sebanyak 60 orang serta Satpol PP sebanyak 40 orang dengan menghadirkan pelatih dan narasumber Huddin P. Hasibuan, SE, Ka. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan dari Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran Kota Medan beserta jajarannya. Untuk praktek dengan melakukan simulasi pemadaman dengan menggunakan mobil pemadam, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau racun api serta alat pemadam api tradisional seperti karung goni basah dan pasir.

Sekda yang diwakili Asisten Administrasi dan Pembangunan, Supardi Padang, SP, MM, saat membuka secara resmi acara ini mengutarakan bahwa pelatihan seperti ini sangat diperlukan sehingga kerugian yang diderita dapat diminimalisir. Beliau juga berharap agar personil yang mengikuti pelatihan ini nantinya dapat bertindak dengan reaksi cepat serta memenuhi standar operasional prosedur yang berlaku.

“Sangat diharapkan ke depannya akan muncul para petugas pemadam yang cakap dalam menggunakan peralatan pemadaman. Selain itu juga sangat dibutuhkan sesungguhnya sosialisasi ke masyarakat untuk mencegah bahaya kebakaran”, tandas Asisten.

Ka. Satuan Polisi Pamong Praja, Kastro Manik, S.Sos, dengan didampingi Ka. Bidang Penanggulangan Kebakaran, Sanggam Manurung, SE, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa tidak hanya kapasitas dari para personil pemadam kebakaran yang diharapkan akan meningkat, tetapi juga agar lebih terampil dan ahli dengan teknik-teknik pencegahan dan pemadaman kebakaran. “Kegiatan ini juga bermanfaat untuk tingkat kecekatan petugas damkar dan tepat waktu sehingga dampak kerugian yang ditimbulkan tidak terlalu besar nantinya. Intinya adalah pantang pulang sebelum api padam”, sebutnya.

Tampak para personil yang mengikuti pelatihan begitu antusias menerima arahan dan kiat serta cara-cara pemadaman api yang baik dan benar. Dalam simulasi yang dilakukan adakalanya tim dibagi dalam bentuk regu-regu sehingga menghasilkan kerjasama yang baik atau dalam bentuk perseorangan, khususnya dalam melakukan pemadaman api secara tradisional serta menggunakan APAR. Simulasi juga menghadirkan situasi bagaimana menghadapi masyarakat yang emosional saat kebakaran. Beragam pertanyaan muncul dari para peserta termasuk menghadapi kondisi yang sulit dihadapi. (rel)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini