Lagi...! Warga Stop Penimbunan Pasir Laut di Hamparan Perak

Sebarkan:
Truk pengangkut pasir
DELISERDANG |Ratusan warga Dusun I Pauh Desa Hamparan Perak kembali menyetop pekerjaan penimbunan pasir laut yang dilakukan PT Waskita Karya, Kamis (6/12/2018).

Warga yang mayoritas emak-emak ini menuding aktivitas penimbunan pasir kerukan dari Belawan itu mengganggu aktivitas ibadah jamaah Masjid Al Istiqomah yang berada persis di samping area penimbunan pasir.

Akibat aksi demo tersebut puluhan truk pengangkut pasir terparkir di sepanjang Jalan Dusun I Pauh sampai ke lokasi penimbunan. Sehingga lalu lintas di Jalan Besar Hamparan Perak terjadi macet yang panjang.

Seorang pendemo mengaku bernama Ida menuding, aktivitas PT Waskita Karya semenjak sebulan yang lalu menyebabkan berbagai macam persoalan di tengah-tengah masyarakat.

"Kenyamanan masyarakat Dusun I terusik dengan adanya abu yang sangat mengganggu tempat tinggal dan para pengguna jalan yang melintas. Abu yang berterbangan di khawatirkan akan menyebabkan gangguan kesehatan bagi masyarakat dan pasir yang berserakan di jalan sangat membahayakan bagi para pengguna jalan terutama pengguna sepeda motor," papar Ida.

Dia mengaku, akibat ceceran pasir baru-baru ini telah merenggut korban jiwa, dimana salah seorang pengendara sepeda motor tewas ditabrak oleh truk pengangkut pasir timbunan laut tersebut.

Ida mengaku, mereka sangat kecewa dan keberatan dengan adanya kegiatan penimbunan pasir laut di kampung nya ini.

Saat ini, lanjutnya, akibat dari kegiatan ini pemukiman mereka sekarang mengalami banjir akibat air hujan menggenangi pemukiman mereka. "Karena air hujan tidak bisa mengalir di sebabkan adanya timbunan ini," ujarnya.

Sementara salah seorang jamaah Mesjid Al Istiqomah yang namanya enggan dituliskan juga menambahkan kalau pihak pelaksana penimbunan sudah mengingkari janjinya dengan warga, karena tak mengenal waktu erus beroperasional. 

"Lokasi penimbunan ini berada persis di sebelah Mesjid, tapi truk pengangkut pasir tidak menghargai kami yang lagi melaksanakan Sholat. Mereka tetap melakukan kegiatannya sehingga menimbulkan suara-suara yang menggangu kekhusyukan kami menjalankan ibadah," tegas pria separuh baya itu.

Dia mengaku, intinya masyarakat meminta kegiatan ini dihentikan karena banyak efek samping yang ditimbulkan  proyek ini.

Meski aksi warga diguyur hujan deras, namun semangat massa itu tak surut dalam menyampaikan aspirasinya.

Sebelumnya, Camat Hamparan Perak Supranoto SH kepada wartawan, pernah mengatakan akan mengeluarkan surat untuk memberhentikan kegiatan penimbunan pasir laut di wilayah kerja nya ini. Namun belum diketahui persis, realisasi janji Camat itu.(red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini