Pria Kelahiran 42 tahun yang lalu di Kota Pahlawan, Surabaya, sangat antusias dan mengapresiasi Desa Namo Sialang, yang telah berani membuat relawan Anti Narkoba, sehingga peredaran Narkoba menjadi berkurang.
Mantan Kapolres Pematang Siantar ini juga memuji Kepala Desa Namo Sialang, Rasliandi, yang telah berani dan berjihad melawan peredaran Narkoba di daerahnya.
"Selama saya menjabat dua kali sebagai Kapolres (Pematang Siantar dan Langkat) baru pertama kali ada Desa yang menetapkan Desa Anti Narkoba. Ingat!!! Perang terhadap Narkoba bukan hanya tugas Kepala Desa, tapi merupakan tugas kita semua," tegas Kapolres Langkat.
Mantan Kapolres Pematang Siantar ini juga mengatakan, saat ini, Trend yang ada adalah perang dengan menggunakan pihak ketiga (Froxy War) baik Sparatis bersenjata maupum Mafia Narkoba.
"Mereka menyerang suatu Negara dengan menyebarkan Narkoba sebanyak banyaknya. Hancurnya Tembok Cina, salahsatunya dengan cara meracuni penjaganya dengan Candu atau Narkoba, sehingga musuh gampang masuk," ucapnya.
Lanjut Kapolres, begitu juga dengan Indonesia. Narkoba dimasukkan oleh para Bandar ke Negara kita, sehingga generasi muda menjadi hancur.
"Mereka (Bandar Narkoba) menghancurkan otak dan pola pikir kita, ditambah dengan berita Hoax, sehingga konflik terjadi. Maka, dalam rangka tugas memberantas narkoba, kami menjalankan Nawacita, salahsatunya adalaj hadir di masyarakat," ucapnya.
Untuk itu, sambung Kapolres, kami sangat membutuhkan peran Bapak dan Ibu sekalian yang dikordinir oleh Kades Namo Sialang untuk pemberantasan Narkoba.
"Jangan takut, kami akan lindungi dan kami siap tembak di tempat jika ada bandar Narkoba yang melawan. Saya juga perintahkan Kasat Narkoba untuk menembak mati Bandar Narkoba jika ada yang mengancam lebih dari satu orang," tutupnya. (lkt-1)
