13 Kabupaten di Sumut Berpotensi Tinggi Alami Longsor

Sebarkan:
Ilustrasi

MEDAN- Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan mencatat ada 13 kabupaten di Sumut yang berpotensi tinggi terjadinya tanah longsor. Potensi bahaya longsor ini terjadi karena diperkirakan curah hujan cukup tinggi selama bulan Desember

"Untuk bulan Desember 2018 pada umumnya potensi tingkat bahaya longsor di wilayah Sumatera Utara berkisar antara tingkat sedang - tinggi," kata Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan, Rabu (19/12/2018).

Edison menyebutkan wilayah yang berpotensi tinggi alami longsor, yakni Kabupaten Tapanuli Utara (Kecamatan Pahae Jae, Pahae Julu, Siborong-borong, dan Adian Koting), Kabupaten Humbang Hasundutan (Kecamatan Lintong Nihuta, dan Onan Ganjang), Kabupaten Toba Samosir (Kecanatan Porsea, dan Silaen).

"Kemudian, Kabupaten Samosir (Kecamatan Onan Runggu, dan Palipi), Kabupaten Tapanuli Tengah (Kecamatan Barus, dan Andam Dewi), Kabupaten Tapanuli Selatan (Kecamatan Dolok), Kabupaten Dairi (Kecamatan Sumbul, Parbuluan, Pegagan Hilir, Siempat Nempuh Hulu, Tiga Lingga, Pinem, dan Silima Pungga  Pungga)," sebutnya.

Selanjutnya Kabupaten Pakpak Bharat (Kecamatan Kerajaan dan Salak), Kabupaten Simalungun (Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Sidamanik, Dolok Pardamean, dan Purba), Kabupaten Deliserdang (Kecamatan Bangun Purba, Sibiru-biru, Sibolangit, STM Hilir, dan STM Hulu).

"Begitu juga di Kabupaten Karo yakni (Kecamatan Barus Jae, Merek, Mardinding, dan Payung), lalu Kabupaten Nias (Kecamatan Hiliduho, Gunungsitoli, dan Mandrehe), serta Kabupaten Nias Selatan (Kecamatan Gomo)," jelasnya.

Edison mengingatkan masyarakat agar terus waspada. Sebab longsor dapat terjadi karena curah hujan, tidak satu dua hari. Hujan terus menerus beberapa lama dapat menyebabkan kondisi tanahnya jenuh.

"Tetap waspadai terhadinya bencana longsor khususnya di daerah pegunungan. Terlebih lagi selama bulan Desember potensi curah hujan cukup tinggi," bebernya. (Hendra). 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini