Kompol Netty Rosdiana Siagian SH MM |
JAKARTA│Hal
ini sangat jarang sekali terjadi di Indonesia. Para warga berusaha
mempertahankan jabatan seorang Kapolsek karena dinilai sangat bersahaja dan begitu
dekat dengan masyarakat. Bukan sekedar cuap-cuap, tapi mereka sampai menggelar
aksi, lho!
Peristiwa ini berlangsung di Kantor Himpunan Nelayan
Seluruh Indonesia (HNSI) DKI Jakarta, Jumat (19/10) lalu. Karena begitu
cintanya dengan sosok Kompol Netty Rosdiana Siagian SH MM, sampai-sampai
masyarakat nelayan berupaya keras mempertahankan agar sang Kapolsek tidak
dipindahtugaskan.
Bukan hanya masyarakat nelayan, tetapi juga dilakukan para
tokoh serta kelompok-kelompok masyarakat Muara Angke berkumpul menjadi satu. Mereka
mendatangi kantor HNSI untuk menyampaikan aspirasinya guna minta agar Kapolsek
Sunda Kelapa itu harus tetap dipertahankan.
Menurut keterangan Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan
Seluruh Indonesia (HNSI) DKI Jakarta H Yan M Winatasasmita, apa yang diinginkan
masyarakat nelayan Muara Angke itu sudah mereka tanggapi dengan mengirimkan surat
permohon ke Presiden RI.
”Mungkin inilah seorang kapolsek yang disukai masyarakat nelayan
Muara Angke. Karena beliau (Kompol Netty Siagian-red) sangat dekat dengan masyarakat
nelayan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda serta para
Ketua Rt, Rw serta dengan anggota Pokdar, dan sering ikut kerja turun langsung
ke bawah maka dari itulah masyarakat merasa punya pimpinan seorang ibu yang
merakyat,” ujar H Yan M Winastasasmita.
H Yan M Winastasasmita menambahkan, Kompol Netty dinilai tulus
ikhlas dalam melayani masyarakat. Sehingga para nelayan maupun toga, tomas dan
pokdar bangkit semangatnya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan demi mensukseskan
Pilpres ini.
Kompol Netty Rosdiana Siagian SH.MM ketika ditemui
wartawan di ruang kerjanyanya, memberi tanggapan atas aspirasi msyarakat
tersebut. “Saya seorang prajurit. Siap mengabdi kepada Bangsa dan Negara, terutama
Masyarakat Muara angke. Namun saya ........... (KLIK tombol berikut untuk membaca lebih lanjut)
[CUT]
Kompol Netty Rosdiana Siagian Raih Imaculata Award. |
Kompol Netty Rosdiana Siagian SH.MM ketika ditemui wartawan di ruang kerjanyanya, memberi tanggapan atas aspirasi msyarakat tersebut. “Saya seorang prajurit. Siap mengabdi kepada Bangsa dan Negara, terutama Masyarakat Muara angke. Namun saya juga sangat loyal kepada pimpinan saya. Biarlah pimpinan yang memutuskan dalam konteks ini. Sekalipun memang kita untuk rakyat, namun sekali lagi saya akan selalu mendukung kebijakan pimpinan saya,” ujarnya singkat.
Keinginan masyarakat Muara Angke untuk mempertahankan sosok
Kompol Netty Rosdiana Siagian tampaknya pupus sudah. Bahkan Kamis (15/11)
kemarin, malam pisah sambut pun sudah dilakukan. Kapolsek Sunda Kelapa itu raih
Imaculata Award, yakni pelayanan yang mengedepankan pendekatan masyarakat.
Pimpinan Imaculata Autism Boarding School, Dr Imaculata
Umiyati, S.Pd, M.Si turut menghadiri pisah kenang Kompol Netty Rosdiana
Siagian, SH. MM di bilangan Muara Angke, Kamis, (15/11).
Dalam acara perpisahan, Kapolsek Sunda Kelapa, Kompol
Netty Rosdiana Siagian, SH. MM dinilai sangat dekat dengan masyarakat sehingga Dr
Imaculata Umiyati, S.Pd. M.Si yang juga Komisioner Komnas Perlindungan Anak
Bidang Sosialisasi dan Pemenuhan Hak Anak sangat terharu atas apa yang telah
dilakukan Kompol Netty meskipun hanya dalam kurun waktu 3 Bulan.
“Spontanitas dan ketulusannya merupakan salah satu ciri
khas kepribadiannya yang membuatnya sangat dicintai oleh warga Sunda Kelapa dan
ketulusan itu tidak dapat didesain atau disetting, Itu karunia Tuhan dan
biarkan orang anggap pencitraan, tapi pesan saya buat bu Netty tetaplah menjadi
seperti ini, dimanapun ditugaskan,” ujar Ima, sapaan akrab Imaculata.
Bunda Anak Autis Indonesia ini menambahkan, alasannya
memberikan Imaculata Award adalah sosoknya yang humanis, dan dekat dengan warga
serta menyelesaikan masalah dengan mediasi dan kekeluargaan.
Sedangkan Kompol Netty Rosdiana Siagian, SH. MM merasa
sangat berbahagia bisa menjadi bagian dari warga Muara Angke dan tugas selama
di Polsek Sunda Kelapa sungguh sangat berkesan dan tak akan terlupakannya.
“Saya menganggap
antusias warga dalam menyayangi saya. Sungguh membuat Saya tidak dapat berkata
apa-apa. RW, RT dan warga di Muara Angke khususnya Sunda Kelapa akan saya
kenang selamanya,” tandas Netty menceritakan pengalamannya.
Acara pisah kenang Kapolsek Sunda Kelapa ini dihadiri
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DKI Jakarta, H. Yan M.
Winatasasmita, Perwakilan Tim Penggerak PKK DKI Jakarta, Danramil Penjaringan,
Mayor Inf. Dwi Harry Wibowo, SE, warga masyarakat, Netty juga memberikan santunan
tali asih kepada anak yatim piatu dan bagi penyandang difabel.(join/int)