Ratusan Kader Garbi Binjai Ngopi Bareng Fahri Hamzah

Sebarkan:
Ratusan Kader Garbi Binjai Ngopi Bareng Fahri Hamzah
BINJAI|Ratusan kader Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Kota Binjai ngopi bareng bersama Ketua DPR-RI, Fahri Hamzah di Koetaraja Kopi, jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sabtu (17/11/18).

Acara yang bertemakan 'menjemput pemimpin arah baru indonesia' ini juga dihadiri Ketua Garbi Sumut, H. Timbas Tarigan SE yang juga Wakil Walikota Binjai, Maruli Malau, anggota DPRD Binjai, Zen Saptana, Ketua Perindo Binjai, Muhri Fauzi Hamzah anggota DPRD Sumut serta kader Garbi dari Kota Binjai, Langkat dan Aceh.

Dalam kegiatan ini, Fahri Hamzah meminta agar seluruh kader Garbi mengutamakan komunikasi (bercakap_red) untuk kembali membangun Indonesia menuju arah yang lebih baik.

"Garbi jangan langsung berfikir struktural, tapi utamakan bercakap agar dapat menyatu. Dengan bercakap maka kita akan bersatu menuju Indonesia baru," ujarnya.

Masih katanya, Indonesia tidak akan bubar karena ekonomi, namun akan bubar jika komunikasi tidak ada lagi antara sesama anak bangsa.

"Kalau hanya karena ekonomi, Indonesia tidak akan bubar, komunikasi atau bercakap inti utama yang membuat Indonesia tetap bertahan", pungkasnya.

Ditambahkanya, di Indonesia, setiap akan lahir otoritarlisme di Indonesia, maka dapat dipastikan terjadi gejolak antara sesama anak bangsa.

"17 pulau yang ada di Indonesia dihuni oleh orang yang berbeda, suku berbeda dan pemahaman yang berbeda pula, namun disatukan dengan lambang yang sempurna, Indonesia 75 persen air dan tanah, jadi pemimpin harus memiliki pemikiran besar untuk menyatukan Indonesia, jika tidak mampu, mending mundur," paparnya.

Ditambahkanya, masyarakat juga harus berfikir jernih dan menjalin komunikasi yang baik untuk terciptanya Indonesia baru.

"Jangan melihat wanita bercadar, kening hitam dianggap teroris, masyarakat harus pintar dan dapat memilah mana yang harus dipercaya dan mana yang tidak," cetusnya.

"20 tahun negara kita tidak ada bercakap, sehingga para petinggi negara saling gontok, maka itu kita harus utamakan bercakap untuk menjalin komunikasi untuk membangun Indonesia," tambahnya.

Negara Indonesia cukup kaya dan termasuk negara pengimpor. Namun seiring waktu, akan menjadi negara miskin, karena aset diambil oleh negara lain.

"Lama-lama negara kita akan miskin karena diambil oleh orang lain. Padahal kita bangsa pengimpor, tapi negara kita miskin dan kita hanya menjadi konsumen di dalam negara pengimpor," cetusnya.

Lebih jauh dikatakan Fahri, Garbi adalah generasi pencerdasan. Sebab negara membutuhkan pemikiran cerdas untuk menuju yang lebih maju.

"Karena yang dibutuhkan negara pemikiran. Jika pemimpin tidak mau berfikir bagus mundur. Ada tipe kerja saja tapi ga mikir. Ada yang mikir tapi ga kerja, yang paling baik mikir sembari bekerja. Jadi saya katakan sekali lagi, kalau pemimpin tidak mau berfikir lebih bagus mundur," tegasnya. (Hendra).
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini