BELAWAN - Terbengkalainya pembangunan
Jembatan Titi Dua, Sicanang, Kecamatan Medan Belawan. Dduga pelaksana proyek,
tidak patuh pada spesifikasi yang diatur dalam kontrak. Demikianlah dikatakan,
Ketua Gerakan Brantas Korupsi Sumatera Utara (Gebraksu), Saharudin, Minggu
(4/11/18).
Dikatakan
aktivis pembangunan ini, melihat kondisi jembatan yang dibangun, ada kesalahan
teknis dalam spek yang dikerjakan oleh pemborong, sehingga terjadi kesalahan
teknis.
Apabila itu
benar terjadi, kepada Tim Pengawalan Pengamanan Pengamanan Pemerintah dan
Pembangunan Daerah (TP4D) melalui Kejaksaan Negeri Belawan dan tim pengawas
lain, untuk segera pihak terkait.
"Kita
tegaskan, agar penegak hukum untuk turun tangan segera memeriksa kontraktornya.
Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan kepada pihak terkait yang bertanggung
jawab, baik itu selama proses tender dan selama proses pengerjaannya. Karena,
ini telah merugikan negara dan masyarakat," tegas Saharudin.
Berdasarkan
investigasi yang telah dilakukan, sebut Saharudin, ada beberapa material bahan
yang dicek, ternyata besi ulir tidak sesuai dengan spek. Pihaknya, akan terus
mengumpulkan data terkait penyimpangan dan pelanggaran proyek yang menyerap
APBD sebesar Rp 13 miliar tersebut.
"Kita
akan segera laporkan data yang kita investigasi, dengan melaporkan kepada
penegak hukum. Kita minta, pelaksana proyek harus bertanggung jawab, artinya,
jembatan ini harus segera diselesaikan sampai tuntas. Kalau memang ada indikasi
korupsi, kita minta penegak hukum melakukan tindakan," ujar Saharudin.
Harapan pria
pemrakarsa pemekaran Medan Utara ini, kepada Pemko Medan sebagai penanggung
jawab proyek dan Dinas PU selaku penyelenggara anggaran, harus bisa menjelaskan
kepada publik atas masalah jembatan itu, jangan terkesan adanya manipulasi
terhadap pembangunan jembatan tersebut.
"Kita
lihat, jembatan ini sudah berulang kali amblas dan gagal terlaksana. Yang
mengerjakan pemborong yang sama, jadi kita minta kontraktor untuk memblacklist
kontraktor dari rekanan Pemko Medan," tegas Saharudin.
Sementara
itu, Kajari Belawan, Yusnasi SH menerangkan, pelaksanaan proyek jembatan itu,
pihaknya tidak ikut serta pendampingan untuk mengawasi proyek tersebut. Setelah
jembatan itu amblas, pihaknya diputuskan untuk melakukan pengawasan dan
pengawalan terhadap proyek jembatan yang kini amblas.
"Saat
ini, kita sudah lakukan kordinasi dengan tim ahli fisik, perencanaan dan
pengawasan. Mudah - mudahan kedapannya dapat berjalan baik," ungkap
Yusnani. (mu-1)