 |
| Keluhkan Solar, Parlindungan Purba Adakan Pertemuan dengan Petani Langkat |
Seperti diberitakan sebelumnya, petani hanya diberikan 10 liter per hari untuk kebutuhan traktor ketika membeli BBM di SPBU Gebang Langkat. Setelah melakukan komunikasi langsung kepada Kepala Dinas Pertanian Sumut dan Pihak Pertamina dihadapan petani, telah disepakati bahwa petani akan tetap mengerjakan lahannya dengan mendapatkan solar setelah mendapat rekomendasi atau pengantar dari dinas pertanian Langkat.
"Kita sangat terbantu, karena ada komunikasi yang bisa terjalin hari ini. Kita sudah sepakat dengan Pemkab dan petani, serta pengelola SPBU di Gebang, bahwa petani akan kembali beraktivitas," kata Parlindungan Purba. Disebutkan Parlindungan kepada Sekda Langkat Indra Salahuddin bahwa pertemuan itu terjadi karena awalnya Dr RE Nainggolan selaku Tokoh Masyarakat Sumut, menyampaikan kepada Parlindungan tentang adanya masyarakat tidak bisa melakukan masa tanam karena keluhan BBM jenis solar.
"Kita sudah lakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, dan akan ada solusi," katanya.
Pada kesempatan itu pun, para perwakilan petani pun menyampaikan keluhannya. Seperti yang disampaikan Mangirim Manurung bahwa kondisi pembatasan jatah solar subsidi bagi pihaknya sangat mengganggu proses masa tanam. Padahal, daerah itu termasuk daerah lumbung beras untuk Sumut.
Pada kesempatan itu, Sekda Langkat Indra Salahudin mengucapkan terimakasih kepada Senator Asal Sumut Parlindungan Purba SH MM yang respon terhadap keluhan warganya. "Kami di daerah ini sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah pusat, tentunya kami dapatkan lewat bapak dan ibu yang ada di Senayan," katanya yang juga didampingi perwakilan Dinas Pertanian Sumut, kepala Pertanian Langkat, Kepala Dinas Kelautan Perikanan, para asisten dan yang lainnya. (lkt-1)
