Kantong jenazah |
JAKARTA │Hari kedelapan, tim SAR kembali berhasil mengevakuasi 26 kantong jenazah ke Posko Terpadu di JITC 2 Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan hasil tersebut, up date total hasil pencarian hari ini, Senin (5/11/2018) pukul 20.00 WIB sebanyak 164 kantong jenazah. Setelah diberi label oleh tim DVI, seluruh jenazah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati.
"Di lapangan, kami masih bersemangat, bersinergi,
dengan seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasi SAR untuk menemukan
saudara-saudara kita yang menjadi korban," kata Kabasarnas Marsdya TNI M
Syaugi melalui Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan, Mayjen TNI Nugroho Budi
Wiryanto saat konferensi pers.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kabasarnas selaku SAR
Coordinator (SC) menegaskan bahwa operasi SAR diperpanjang selama tiga hari.
Perpanjangan tersebut setelah dilaksanakan evaluasi menyeluruh dan koordinasi
dengan seluruh stakeholder serta melihat langsung situasi dan kondisi di
lapangan.
"Kami kerahkan seluruh daya dan upaya kami dengan
didukung peralatan yang canggih, sinergitas dan soliditas seluruh tim gabungan,
serta doa dari seluruh masyarakat, operasi SAR dapat segera kami
tuntaskan," tegasnya.
Pelaksanaan operasi pencarian masih pada prioritas 1
untuk pencarian bawah laut yang terbagi dalam 2 sektor, yakni 1A dan 1B. Pada
sektor 1A terdapat Kapal Baruna Jaya yang dilengkapi dengan peralatan Multi
Beem Exho Sounder (MBES), Ping Locator, dan Remotly Operated Underwater Vehicle
(ROV).
Sementara sektor 1B, mengerahkan Kapal Dunamos Pertamina
yang dilengkapi dengan peralatan Side Scan Sonar, MBES, Ping Locator, dan
Differential Global Positioning System (DGPS). Di 2 sektor ini, pencarian
dilakukan pada radius 250 meter dengan mengerahkan 151 penyelam gabungan dari
Basarnas, Kopaska, Denjaka, Taifib, Brimob POSSI Semarang, Indonesia Diver
Rescue Team, dan lainnya.
Spot atau titik-titik penyelaman sebelumnya sudah pasti
dan terlihat dari citra atau gambar ROV. Selanjutnya, Basarnas membagi tim
penyelam secara rinci dan detail mengingat operasi bawah air ini cukup
beresiko. Sedangkan Prioritas 2, pencarian dilaksanakan di permukaan dengan
melibatkan puluhan kapal, masing-masing dari Basarnas, TNI-Polri, Kementerian
Perhubungan, KPLP, KSOP, Bea Cukai, Bakamla, BPPT, KKP, Pertamina ditambah dari
Potensi SAR lainnya, termasuk nelayan.
Tidak hanya itu, tim yang berada di Posko Aju Tanjung
Pakis juga melakukan penyapuan dan penyisiran di sepanjang perairan tersebut.
Seperti diketahui, pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 rute
Cengkareng - Pangkalpinang mengalami kecelakaan 13 menit setelah lepas landas
dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat dengan personal on board sebanyak 189 orang itu jatuh di kawasan
Perairan Karawang, Jawa Barat. (red)