Dikonfirmasi Soal Mobil Dinas Terancam Jadi Besi Tua, WhatsApp Wartawan Diblokir Kabid Aset Sergai

Sebarkan:
Mobil dinas terancam jadi besi tua
SERGAI|Kepala Bidang (Kabid) Aset Badan Pengolaan Keuangan dan Aset ( BPKA) Kabupaten Sergai Kristianto Sianturi diduga alergi ketika dikonfirmasi wartawan.

Pasalnya, wartawan yang hendak kembali mengkonfirmasi melalui WhatsApp terkait kendaraan mobil dinas Pemerintah Kabupaten Sergai yang terancam menjadi besi tua ataupun mangkrak, karena tidak laku di lelang itu tidak berhasil malah diblokir oleh Kabid diketahui bernama Kristianto Sianturi, Jumat (23/11) sore.

Hal itu dialami dua orang Wartawan Media Online yakni Yusnar dan Endang Wahyudi yang mencoba mengkonfirmasi melalui WhatsApp ternyata sudah diblokir padahal sebelumnya masih bisa berkomunikasi melalui WA.

WhatsApp yang diblokir
Dalam hal ini kedua wartawan tersebut terheran kepada selaku pejabat yang diduga alergi saat dikonfirmasi oleh wartawan,

“Mau nindaklanjuti lagi masalah mobil dinas yang mau dilelang, malah ternyata sudah di blok nya kok gitu ya apa salahnya ngasi jawaban kan memang bidang dia” kata Endang.

Hal yang sama dialami, Yusnar juga heran dengan sikap Kadis Aset tersebut yang juga memblokir WhatsApp nya.

“WA saya juga di blokir, kok pejabat seperti itu pada hal masih hitungan  hari menjabat Kabid Aset.  Sebelumnya saat ditemui Pak Kabid ini juga terkesan menghindar saat dikonfirmasi wartawan, nah sekarang kenapa kok main blokir-blokir aja seperti pengganggu aja,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Koordinator Wartawan Unit Pemkab Sergai Darmawan kepada media ini mengatakan sempat kaget saat mengetahui Kabid Aset BPKA Sergai telah memblokir wartawan saat mencoba mengkonfirmasi.

Darmawan berharap sebagai pejabat tidak perlu memblokir nomor WA, itu tandanya pejabat tidak mampu memegang amanah ketika ada kritik yang membangun.

“Seharusnya layani saja wartawan itu bukan hantu tapi jika dianggap seperti hantu nanti bisa dihantui terus, jika memang bidangnya ya kasi penjelasan lalu di tulis sama wartawan. Karena mereka sudah menjalankan kode etik jurnalistik kenapa harus diblokir dan terkesan menghindar," tegas Darmawan.(Tim)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini