Nurhadi dan Sari, pasutri pembunuh Dufi |
JAKARTA | Teka-teki
pembunuhan wartawan TV Muhammadiyah, Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi
terjawab dengan tuntas. Rumor yang selama ini dikait-kaitkan dengan kritisnya
dia dalam memberitakan soal mobil ESEMKA, cuma hoax. Hasil penyidikan, korban
murni dibunuh demi merampok hartanya.
Tragisnya, pelaku ternyata suami istri. Dengan alasan
hidup pas-pasan dan butuh modal untuk mengubah hidup mereka, pasutri Nurhadi
dan Sari, nekat merencanakan pembunuhan terhadap jurnalis itu dengan sandi ‘GAP’.
Kode itu sendiri menurut Nurhadi muncul spontanitas saat
terbesit di benaknya untuk menghabisi Dufi demi merebut mobil Toyota Innova dan
harta yang ada di tubuh korban. Rencana itu, katanya, dibicarakan mereka pada
hari Kamis malam, 15 November 2018.
“Dia (Dufi-red) mengabari mau datang pada hari Jumat mau
datang ke kontrakan kami (di kawasan Bogor, Jawa Barat-red). Gimana kalau
misalnya kita GAP saja dia (Dufi-red),” tanya Nurhadi kepada istrinya, Sari.
Kata Nurhadi, kode GAP itu maksudnya untuk membantai Dufi
lalu kemudian merampas mobil dan harta benda yang dibawa korban. “Mau mengambil
mobilnya, mau dijual," kata dia.
Masih disebutkan Nurhadi, istrinya Sari tidak ada komplain
soal rencana GAP Dufi. Tapi begitu pun, tersangka mengaku belum pernah
mencelakakan orang atau melakukan GAP kepada orang lain sebelum-sebelumnya. "Sama
sekali nggak pernah," ujar Nurhadi.
Sari juga mengaku Nurhadi lah yang punya ide untuk
menghabisi Dufi. Nurhadi bertanya kepada Sari apakah setuju untuk membunuh
Dufi. "Yang pertama bertanya suami. Pokoknya seingat aku, di-'gap'.
Pokoknya, 'Mau kita gap nggak? " kata Sari.
"Maksud dia ('gap') tuh dibunuh. Pengertian aku
(begitu)," sambung Sari polos di depan petugas.
Sari mengaku, pada malam sebelum Dufi dibunuh, dia
bersama Nurhadi sempat membahas kondisi keuangan mereka. Mobil Innova Dufi
rencananya akan dijual sebagai modal usaha. "Karena kita bahas keuangan,
jadi pikiran aku, dia bawa mobil, mungkin nanti akan dijual, untuk usaha,"
tambah Sari.
Pada hari naas itu Jumat malam (17/11/2018) Dufi datang
ke lokasi. Dufi kemudian dihabisi Nurhadi saat sedang berdua dengan Sari. Dufi
dibunuh dengan cara dibacok. Tangan Sari juga ikut terluka akibat bacokan
suaminya itu.
Sebelum berhasil bawa kabur mobil korban untuk dijual, pasutri
itu keburu ditangkap tim Subdirektorat Resmob Direktoat Reserse Kriminal Umum
Polda Metro Jaya yang dipimpin oleh Kompol Handik Zusen, AKP Rovan Richard
Mahenu, dan AKP Resa D Marasabessy.
Keduanya diringkus dekat doorsmeer sepedamotor di wilayah
Kelurahan Bantar Gebang, Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, pada
Selasa, 20 November 2018 pukul 14.30 WIB. Kedua tersangka kini dalam
pemeriksaan intensif di Polres Bogor. (*)