MADINA- Bencana alam yang terjadi di
wilayah Mandailing Natal, Sumatera Utara
mengakibatkan 13 Kecamatan di wilayah tersebut mengalami banjir dan tanah
longsor. Satu warga meninggal akibat tertimbun longsor, sementara, 77 rumah
hanyut terbawa derasnya arus luapan sungai Batang Gadis.
Hingga saat
ini, banjir masih terus melanda sejumlah wilayah di Madina. Desa yang masih
tergenang banjir yakni Desa Huta Godang Muda, Desa Tanjung Sialang, Desa Aek
Garut dan yang terparah berada di Desa Muara Batang Angkola.
Camat Siabu, Edi Sahlan
mengatakan, di Kecamatan Siabu, ada empat desa
yang masih tergenang banjir. “Sebagian warga mengungsi ke
tempat keluarganya yang ada di desa lain, namun utnuk akses jalan di Desa Muara Batang Angkola harus
menggunakan perahu, sebab
genangan air dikawasan tersebut masih tinggi,” jelasnya, Jumat (09/11/18).
Muhammad Yasir Nasution, Kepala BPBD Madina mengatakan, ada sebanyak 13 kecamatan yang mengalami bencana banjir dan tanah longsor, namun wilayah yang terparah terdapat di Kecamatan Lingga Bayu, sebanyak 46 rumah hanyut, sedangkan di Kecamatan Batang Natal terdapat 31 rumah hanyut dan dua rumah hancur di terjang sungai
Batang Natal.
“Sementara terdapat ribuan rumah yang terkena dampak banjir, hingga saat
ini kondisi banjir telah surut hanya tinggal empat desa yang ada di Kecamatan Siabu masih
terendam banjir. Sedangkan untuk
tanah longsor terdapat di Kecamatan Panyabungan Selatan, Kecamatan Panyabungan Timur, Kecamatan Tambangan, Kecamatan Muara Sipongi, Kecamatan Batang Natal dan
jalan amblas di Kecamatan Kotanopan,” jelasnya.
(hendra).