Aliansi Masyarakat Langkat Sesalkan Penolakan Kedatangan Gus Nur

Sebarkan:
LANGKAT |Aliansi Masyarakat Langkat angkat bicara terkait pernyataan sikap yang disampaikan oleh puluhan massa yang menamakan dirinya Masyarakat Islam Peduli Perdamaian (MIPP) Kabupaten Langkat di Kantor MUI Langkat, Selasa (6/11) kemarin.

Pernyataan sikap tersebut disampaikan oleh Puluhan Masyarakat Islam Peduli Perdamaian Kabupaten Langkat, terkait akan hadirnya Ustadz Sugi Nur Raharja, atau akrab disapa Gus Nur, yang akan menghadiri Subuh Berjamaah dan Tabligh Akbar yang akan digelar di Mesjid Nurul Huda Kelurahan Perdamaian Stabat, serta Sholat Dzuhur berjamaah di Mesjid Azizi Tanjung Pura, Kamis (8/11) mendatang.

Drs H Raudin Purba MA, yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Alwasliyah Sumut, Rabu (7/11) mengatakan, Aliansi Masyarakat Langkat merasa kecewa dengan Pernyataan Sikap tersebut.

"Kedatangan kami untuk mengklarifikasi adanya pernyataan sikap tersebut. Untuk itu, kami dari Aliansi masyarakat Langkat, merasa kecewa kepada Aliansi yang menurut kami tidak punya judul dan tidak punya Lembaga. Kembalilah ke jalan yang benar," harap Raudin Purba.

Baca Juga: Masyarakat Tolak Kehadiran Gus Nur 

Sedangkan untuk orang-orang yang merasa keberatan atas kedatangan Gus Nur, sambung Raudin Purba, kami mengundang untuk sama-sama hadir dalam kegiatan tersebut dan duduk di panggung kehormatan.

"Jangan buat isu yang tidak benar (Hoax). Inikan Dakwah, masak mereka menolak kedatangan seorang Da'i dengan memasang Spanduk dan menyebarkan selebaran, serta membuat surat kaleng yang di tujukan ke Masjid Nurul Huda dan Masjid Azizi," ucap Raudin Purba.

Untuk itu, lanjutnya, kami selaku Pemuda Langkat yang didalamnya ada Ormas Islam seperti FPI, DMI, GNPF, Laskar Melayu, Stabat Hijrah, Kokam dan lain sebagainya, tidak akan tinggal diam jika ada yang menghalangi Dakwah tersebut.

"Kalau memang Dakwah tersebut melanggar hukum, pastinya kita pertanggung jawabkan. Karena menurut kami berdakwah itu adalah tugas kita sampai mati. Tidak pantas rasanya kita sebagai Umat Muslim melarang
seorang Da'i untuk berdakwah. Bagaimana bumi Langkat ini menjadi Barokah bila kita melarang sebuah kebaikan," bebernya.

Dikatakan Raudin Purba, di datangkannya Ustadz Gus Nur bertujuan agar kita belajar lebih banyak banyak lagi dan kembali ke jalan yang benar.

"Kita bukan mengajak kemunkaran, tapi kita mengajak Amar ma'ruf nahi munkar (Perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat)," ungkapnya, seraya mengatakan, jika mereka menolak, artinya mereka apakah Muslim yang ta'at.

Ditempat yang sama, Ketua Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Kabupaten Langkat, Ali Sadikin, juga berharap agar kegiatan Dakwah tersebut tidak dihalang halangi.

"Harapan kami tentunya kegiatan Keagamaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan berharap tidak terjadi gesekan. Begitupun, kalau ada pihak pihak yang melarang, atau ada istilah ada orang mau Jual, kita tidak hanya membeli, tapi kami siap borong," tegasnya.

Untuk itu, jelas Ali Sadikin, dalam kegiatan Dahwah yang akan digelar esok hari, pihaknya siaga penuh untuk mengawal acara itu.

Diberitakan sebelumnya, Puluhan massa yang menamakan dirinya Masyarakat Islam Peduli Perdamaian Kabupaten Langkat, Selasa (6/11) Siang, sekira Pukul 11.00 Wib, menyampaikan pernyataan sikap.

Pernyataan Sikap tersebut disampaikan Masyarakat Islam Peduli Perdamaian Kabupaten Langkat, yang menolak rencana Tabligh Akbar Ustad Gus Nur, dan akan digelar di Mesjid Nurul Huda Kelurahan Perdamaian Stabat, serta Sholat Dzuhur berjamaah di Mesjid Azizi Tanjung Pura.

Ramlan, yang merupakan Kordinator aksi mengatakan, untuk Ulama tau Ustad yang ingin menyampaikan dakwahnya di Bumi Langkat, agar Ceramah agamanya dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, dan di harapkan dapat menciptakan kedamaian dan kesejukan di tengah tengah masyarakat.

"Kami tidak ingin dengan adanya penyampaian ceramah yang akan disampaikan oleh Gus Nur pada hari Kamis nanti di Mesjid Nurul Huda Kelurahan Perdamaian Stabat dan di Mesjid Azizi Tanjung Pura, dapat menimbulkan perpecahan di tengah tengah masyarakat, karena sepengetahuan kami berdasarkan Video ceramah ceramah yang kami lihat dan kami dengar melalui Youtube, sangat membangkitkan emosi pendengarnya," ucap Ramlan. (lkt-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini